News Satu, Sampang, Kamis 19 April 2018- Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim) akan membangun Floodway (Sodetan) di sepanjang 7 kilometer di sungai Kamoning. Hal itu dilakukan untuk mengatasi persoalan banjir yang setiap musim hujan deras turun.
“Dengan adanya Floodway (Sodetan) di sungai Kamoning ini, maka bisa menanggulangi adanya banjir setiap musim hujan, terutama di enam (6) wilayah terdampak banjir,” kata Kabid Pengelolaan Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sampang, Syaiful Muqoddas, Kamis (19/4/2018).
Enam wilayah terdampak banjir yang akan dilakukan pembangunan Flodway (Sodetan) tersebut, yakni Desa Tanggumong, Pangongsean, dan Aeng Sareh. Sedangkan untuk kelurahan meliputi Karang Dalam, Gunung Sekar dan Polagan.
“Saat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang masih fokus pada pembebasan lahan seluas 70 meter persegi,” terangnya.
Ia menerangkan, untuk Desa Tanggumong yang terdampak banjir ada 35 Kepala Keluarga (KK). Sehinngga pada tahun 2018 ini, hanya di desa Tanggumong sebagai stimulan awal, karena yang diharapkan juga ada bantuan dari Pemprov sebagai pihak yang punya kewenangan untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Kamoning.
“Kami juga mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat untuk mengatasi banjir di Kabupaten Sampang ini,” tandasnya.
Dalam pembebasan lahan ini, lanjut Syaiful, pihaknya telah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sebelum melangkah ke tahap pengukuran dan pematokan lahan. Selain itu, Dinas PUPR juga bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan peta bidang.
“Dari hasil pematokan yang datanya sudah terkunci oleh koordinat satelit bagi lahan warga yang terdampak berdasarkan kepemilikan by name by address. Dari peta bidang tersebut nantinya akan dilakukan pengkajian dan penilaian untuk taksiran harga oleh Appraisal,” pungkasnya. (Mad)
Comment