News Satu, Sampang, Sabtu 2 Januari 2020- Setiap orangtua pasti menginginkan buah hatinya terlahir di dunia dalam kondisi sehat dan normal. Namun, nasib berkata lain untuk pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Bayi berjenis kelamin perempuan yang dilahirkan dari pasangan Alwidi dan ayahnya Horin ini mengalami kelainan. Yakni tidak memiliki Atresia Ani alias tak miliki anus, kondisi ini sangat menyulitkan bayi malang tersebut untuk buang air kotorannya.
Informasi yang dihimpun media, bayi yang bernama lengkap Siti Romlah itu menderita menahan rasa sakit dengan kondisi perutnya yang membesar. Bayi yang baru berumur dua minggu itu hanya bisa berbaring menangis di samping ayah dan ibunya.
Alwidi orang tua bayi saat ditemui Sabtu pagi, mengatakan, tidak tega melihat rintihan dan tangisan putrinya. Sebagai seorang ibu hatinya hancur berkeping keping melihat kondisi anaknya yang terlahir dengan kondisi seperti itu.
“Dia hanya menangis tiap saat mau buang air besar, saya tidak tega melihatnya. Sebagai orang tua, hanya bisa berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar dia bisa terlepas dari penderitaannya. Saya hanya bisa menangis dan bersikap tabah dalam menghadapi cobaan ini,” tuturnya, Sabtu (2/1/2021).
Sebagai seorang ibu, Alwidi mengaku sangat miris melihat kondisi sang bayi. Sebab, bayi malang ini kerap menangis ketika menahan sakit. Kondisi itu selalu terjadi saat bayi mungil ini akan buang air besar.
“Karena enggak punya anus, jadi dia kesakitan kalau buang air. Dia selalu nangis, siapapun enggak ada yang mau seperti ini,” ucapnya.
Hal senada disampaikan ayah Siti Romlah, Horin mengaku saat ini pihaknya tidak memiliki cukup biaya untuk pengobatan anaknya itu. Sehingga dia mengharapkan bantuan Pemda setempat serta uluran tangan para dermawan untuk pengobatan sang Putri.
“Saya khawatir lambat laun anak bayi kami kesehatannya semakin menurun. maka saya meminta bantuan kepada relawan semoga ada jalan untuk pengobatan anak saya,” katanya.
Terpisah, Dewan Kesehatan Rakyat, Azizah mengaku, bahwa pihaknya sudah berusaha membantu bayi Siti Romlah dengan mengupayakan biaya pengobatan dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Sampang.
“Pemkab Sampang siap membantu dan menfasilitasi pengobatan Siti Romlah dengan biaya pengobatan yang dijamin melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),” terangnya.
Karena saat ini menjelang akhir tahun, alokasi anggaran sudah tutup. Jadi, secara administrasi dimungkinkan tidak bisa secepatnya bantuan tersebut dapat terealisasi.
“Untuk mensiasati biaya akomodasi dan transportasi pengobatan ke rumah sakit di Surabaya, maka kami membuka rekening donatur untuk pengobatan Siti Romlah,” imbuhnya.
Untuk saat ini, lanjut Azizah, bantuan dari para donatur sudah mencapai Rp 7 Juta dan digunakan untuk pengobatan dan analisa kesehatan ke rumah sakit Dr Soetomo Surabaya.
“Kami sudah membawa bayi tersebut ke dr Soetomo, dari hasil diagnosa bayi itu menderita kelainan paru paru dan lahir tanpa anus,” ungkapnya. (Yud)
Komentar