News Satu, Sampang, Jumat 24 Mei 2019- Polada Jawa Timur (Jatim) menerjunkan tim Inafis untuk Polsek Tambelangan Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim) yang dibakar oleh ratusan massa, pada Rabu (22/5/2019). Bahkan, tim Inafis juga telah mengambil sampel dan memeriksa puing-puing di area Polsek Tambelangan, Sampang dengan menggunakan peralatan khusus.
“Ada beberapa barang yang ditemukan Tim Labfor di bekas Mapolsek Tambelangan yang dibakar massa itu, salah satunya adalah bom molotov. Kami juga menemukan beberapa bom molotov yang terbuat dari botol minuman suplemen di sekitar lokasi Polsek Tambelangan, Sampang atau 50 meter di pertigaan jalan,” jelas Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman, Jumat (24/5/2019).
Baca : Ini Penyebab Ratusan Massa Bakar Polsek Tambelangan Sampang
Selain memeriksa puing-puing di area Mapolsek Tambelangan, Tim Inafis Polda Jatim juga memeriksa tiga bangkai mobil dan sepuluh sepeda motor yang ikut terbakar.
“Kami masih melakukan pengembangan lebih lanjut,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, pembakaran yang dilakukan ratusan massa di Polsek Tambelangan tersebut, diduga kuat karena adanya informasi hoax yang beredar di masyarakat.
“Pembakaran ini dipicu adanya informasi hoax, jika ada masyarakat Sampang yang ditangkap oleh aparat kepolisian di Jakarta,” kata Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Luky Hermawan, saat melakukan peninjauan langsung ke Sampang, pada Kamis (23/5/2019).
Baca : Ratusan Warga Bakar Polsek Tambelangan Sampang
Dengan adanya informasi hoax tersebut, warga langsung percaya dan terprovokasi. Padahal tidak ada masyarakat Sampang yang tertangkap di Jakarta.
“Warga terprovokasi dan langsung mendatangi Polsek Tambelangan,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat, terutama masyarakat sampang untuk berhati-hati dan bijaklah dalam menerima informasi. Sehingga tidak ada korban lagi dan merugikan orang lain.
“Hati-hati dalam menerima informasi, dan bersikaplah bijak dalam setiap menerima informasi tersebut. kami sudah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan ulama di Sampang untuk tetap menjaga kondusifitas,” pungkasnya. (Ahmad)
Comment