News Satu, Situbondo, Sabtu 17 Agustus 2024- Para petani bawang merah di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai merasakan dampak negatif dari anjloknya harga bawang merah di tengah melimpahnya hasil panen.
Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera membangun gudang penyimpanan sebagai solusi untuk mengatasi fluktuasi harga yang kerap merugikan petani.
Sudiyono, seorang petani bawang merah dari Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, mengungkapkan bahwa petani bawang merah di Situbondo terancam rugi besar karena tidak adanya fasilitas penyimpanan yang memadai.
“Saat harga anjlok seperti sekarang, kami tidak punya pilihan selain menjual dengan harga murah karena bawang merah tidak bisa disimpan lama tanpa gudang yang layak,” ujarnya, Sabtu (17/8/2024).
Dia menambahkan bahwa kebutuhan akan gudang penyimpanan semakin mendesak mengingat Situbondo telah berkembang menjadi salah satu sentra produksi bawang merah di Jawa Timur.
Desa-desa di Kecamatan Banyuputih, Jangkar, Arjasa, Kapongan, Mangaran, Panarukan, dan Panji telah menjadi basis utama produksi bawang merah di kabupaten ini.
“Meskipun produksi di Situbondo belum sebesar di Nganjuk atau Probolinggo, potensi pengembangan sektor bawang merah di sini sangat besar. Namun, tanpa gudang penyimpanan, kami kesulitan menjaga stabilitas harga,” jelas Sudiyono.
Selain itu, Sudiyono dan petani lainnya juga mendesak pemerintah daerah untuk membangun pasar khusus bawang merah.
“Pasar ini diharapkan dapat memotong rantai distribusi dan memberikan akses langsung bagi petani untuk menjual hasil panen mereka tanpa bergantung pada tengkulak,” tandasnya.
Namun, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo, Supriyono, menyatakan bahwa saat ini pemerintah masih fokus pada sosialisasi pembuatan bibit bawang merah sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas dan hasil produksi.
“Kami menyadari kebutuhan pasar dan gudang penyimpanan, namun saat ini kami masih memprioritaskan sosialisasi terkait pengelolaan bibit bawang merah di berbagai sentra produksi,” pungkasnya.
Ketiadaan fasilitas penyimpanan yang memadai dan pasar khusus bawang merah tidak hanya merugikan petani, tetapi juga membatasi potensi pertumbuhan sektor bawang merah di Situbondo.
Petani berharap pemerintah dapat segera merealisasikan pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk menjaga kestabilan harga dan kesejahteraan mereka. (Imam)