Sumenep, News Satu- Dugaan korupsi dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2024 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus bergulir panas. Aroma busuk penyimpangan dana senilai ratusan miliar dari APBN ini semakin tajam, menyusul keterlibatan sejumlah kepala desa yang sudah dipanggil oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep.
Koordinator Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEMSU), Moh. Syauqi menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Kejari dan secara terbuka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan mengusut tuntas dugaan korupsi berjamaah tersebut.
“Kami sangat mendukung Kejari. Tapi kasus ini jangan berhenti di kepala desa, harus diusut tuntas sampai ke aktor besar di baliknya. Kami curiga ada politisi terlibat,” tegas Moh. Syauqi, Koordinator BEMSU, Jumat (18/4/2025).
Syauqi menilai program BSPS berpotensi besar menjadi ladang korupsi yang sistematis. Pasalnya, mekanisme pelaksanaan di lapangan diduga kuat tak transparan dan menyimpan banyak kejanggalan, mulai dari pemotongan dana hingga manipulasi jumlah penerima manfaat.
“Jangan hanya Kades dan pendamping lapangan yang jadi tumbal. Siapa yang membawa program ini ke Sumenep juga harus diusut. Kami duga ada politisi yang bermain,” lanjutnya.
BEMSU menilai, program yang seharusnya menyasar masyarakat berpenghasilan rendah justru menjadi ajang bancakan oknum-oknum haus kekuasaan. Hal ini tidak hanya mencederai kepercayaan publik, tapi juga menyengsarakan rakyat kecil yang seharusnya menjadi penerima manfaat.
BEMSU mencurigai program BSPS yang merupakan program pusat dari Kementerian PUPR ini dibawa masuk melalui jalur politis. Oleh karena itu, Syauqi menegaskan perlunya KPK mengusut aliran dana dan mengungkap pihak-pihak yang merekomendasikan dan memuluskan proyek tersebut di daerah.
“Kalau KPK tidak masuk, saya pesimis dalangnya bisa terungkap. Kejari tidak bisa bekerja sendiri dalam kasus sebesar ini,” tandasnya.
Kejari Sumenep saat ini masih dalam tahap Pengumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket) dan telah memanggil lima kepala desa sebagai sampel dari 126 desa di 23 kecamatan penerima BSPS.
Dugaan korupsi ini menyeret banyak pihak, dan masyarakat kini menunggu keberanian aparat penegak hukum untuk membuka tabir gelap korupsi berjamaah di balik proyek rumah untuk rakyat.
“Kami, mahasiswa, tidak akan diam. Kami akan ikut mengawal kasus ini sampai ke akar-akarnya,” tutup Syauqi. (Roni)
Sementara inilah Desa penerima Program BSPS Sumenep pada tahun 2024 :
Kecamatan Ambunten 1. Ambunten Tengah : 80 + 43 2. Campor Barat: 70 + 25 3. Campor Timur: 30 4. Beluk Ares: 30 5. Beluk Kenek: 30 6. Beluk Raja: 25 7. Bukabu : 30 8. Keles: 25 9. Tambaagung Timur: 40 Kecamatan Ganding 1. Billapora Barat: 30 2. Ketawang Karay: 30 3. Talaga: 15 4. Billapora Timur : 15 5. Gadu Barat: 15 Kecamatan Guluk-Guluk 1. Bragung 30 + 30 2. Guluk-Guluk: 25 3. Ketawang Laok: 16 4. Pananggungan : 16 5. Payudan Dungdang: 20 6. Payudan Karangsokon: 35 +7 7. Pordapor : 52 8. Tambuko : 46 9. Bakeong: 18 10. Payudan Nangger: 11 11. Pordapor : 30 Kecamatan Lenteng 1. Billapora Rebba: 20 + 25 2. Cangkreng: 50 3. Daramista: 50 4. Jambu : 49 5. Lenteng Barat: 99 6. Meddelan 45 7. Moncek Barat: 30 8. Poreh : 58 Kecamatan Manding 1. Manding Daya: 30 Kecamatan Nunggunong 1. Nunggunong 20 2. Somber: 20 +30 +61 3. Sonok: 20 4. Talaga: 20 5. Tanah Merah : 20 +30 +29 6. Rosong: 30+30 Kecamatan Pasongsongan 1. Lebeng Barat: 65 2. Pasongsongan: 30 Kecamatan Rubaru 1. Basoka 20 + 100 2. Banasare: 50 3. Pakondang: 30+ 19 4. Tambak Sari: 40 5. Bunbarat 50 6. Kalebengan 50 7. Rubaru: 50 Kecamatan Talango 1. Padike : 20 Kecamatan Arjasa 1. Gelaman : 60 2. Pandeman 60 3. Kalisangka : 30 4. Sumbernangka : 30 Kecamatan Dasuk 1. Semaan 130 2. Salopeng 70 3. Batubelah Timur : 22 4. Batubelah Barat: 15 5. Dasuk Barat: 15 6. Dasuk Timur : 10 7. Jilbutan : 25 8. Kerta Timur: 43 9. Mantajun: 35 10. Nyapar : 14 11. Semaan : 30 Kecamatan Kangayan 1. Batuputih : 50 2. Tembayangan : 60 3. Daandung : 30 4. Saobi : 90 5. Torjek: 30 Kecamatan Raas 1. Alas Malang: 69+ 50 + 10 2. Brakas: 64 +30 + 30 3. Guwa-Guwa: 60 + 30 4. Karangnangka : 30 + 20 5. Kropoh: 90 6. Jungkat: 10 7. Ketupat 20 8. Poteran : 30 Kecamatan Batang-Batang 1. Tamidung: 30 2. Batang-Batang Laok: 10 3. Bilangan : 25 4. Jangkong 30 5. Jenangger: 25 6. Nyabakan Timur : 20 7. Totosan : 25 Kecamatan Bluto 1. Aengbaja Kenek: 34 2. Errabu : 60 3. Kapedi: 25 4. Pakandangan Tengah : 30 5. Palongan 36 Kecamatan Sapeken 1. Sakala: 30 2. Saseel: 60 3. Tanjung Kiaok: 132 + 20 4. Pagerungan Kecil : 30 5. Sabuntan 120 6. Saur Saebus: 30 7. Sepanjang : 60 Kecamatan Batuan 1. Babalan : 30 2. Gedungan 26 3. Patean 15 4. Torbang 15 Kecamatan Dungkek 1. Bunpenang: 25 2. Candi: 25 3. Dungkek: 30 4. Jadung: 20 5. Lapa Taman: 15 6. Romben Guna/Rana: 15 Kecamatan Gapura 1. Andulang: 35 2. Baban 15 3. Batu Dinding: 60 4. Braji: 15 5. Gapura Barat: 14 6. Gapura Tengah : 15 7. Gersik Putih :15 8. Grujugan: 15 9. Karangbudi: 40 10. Palokloan: 15 11. Panagan 15 Kecamatan Gayam 1. Gayam : 19 2. Gendang Barat: 30 3. Gendang Timur : 30 4. Jambuir : 50 5. Kaloang: 80 6. Karang Tengah : 80 7. Nyamplong 20 8. Prambanan: 20 9. Tarebung: 90 Kecamatan Kalianget 1. Kalimook: 15 2. Karang Anyar : 30 3. Pinggir Papas : 23 Kecamatan Pragaan 1. Pakamban Daya: 25 2. Sentol Daya: 25 Kecamatan Saronggi 1. Aeng Tongtong: 30 2. Pagarbatu 20 3. Talang : 50
Comment