HEADLINENEWSPEMKAB SUMENEPPERTANIANREGIONAL

Mampukah Sumenep Jadi Penyuplai Jagung Terbesar Di Tingkat Nasional???

×

Mampukah Sumenep Jadi Penyuplai Jagung Terbesar Di Tingkat Nasional???

Sebarkan artikel ini
Mampukah Sumenep Jadi Penyuplai Jagung Terbesar Di Tingkat Nasional???
Mampukah Sumenep Jadi Penyuplai Jagung Terbesar Di Tingkat Nasional???

News Satu, Sumenep, Rabu 28 Februari 2018- Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) merupakan sebuah wilayah yang memiliki lahan pertanian sekitar 18.442 hektar, namun hingga saat ini masih untuk budidaya jagung masih berkisar 4.500 hektar, perluasan areal tanam jagung (PLTJ) APNM-P Jawa Timur seluas 4.625 hektar.

Sedankan program integrasi jagung hibrida di lahan perkebunan APBN-TP Provinsi Jawa Timur seluas 1.600 hektar. Oleh karena itu pada tahun 2018 Bupati Sumenep, Dr. A Busyro Karim, M.Si menargetkan Kabupaten yang berada di ujung timur pulau garam Madura bisa menjadi penyuplai terbesar dalam produksi jagung di tingkat Nasional

“Langkah yang telah dilakukan salah satunya, yakni penanaman jagung di Sumenep dari semula petani menanam jagung lokal saja, namun sejak tahun 2017 juga menanam varietas jagung hibrida,” kata Bupati pada Panen Raya Jagung Program Kemitraan Pengembangan Jagung Hibrida dan Gerakan Tanam Serentak Kedelai di Kabupaten Sumenep di Desa Sentol Daya, Kecamatan Pragaan, Rabu (28/2/2018).

Lanjut orang nomor satu di Kabupaten Sumenep ini, perubahan tanam jagung tersebut bertujuan agar tanaman varietas jagung hibrida lebih luas supaya hasil penjualan panen jagungnya menguntungkan petani. Sebab hingga saat ini, tanaman varietas jagung hibrida masih berkisar 70 persen dan varietas jagung lokal 30 persen.

“Saya harap produksi jagung bisa menjadi penyumbang terbesar produksi jagung bagi Jawa Timur maupun tingkat Nasional, yakni dari 30 persen menjadi 80 persen,” ucapnya.

Untuk pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Sumenep dilaksanakan melalui beberapa program, antara lain kemitraan seluas 18.442 hektar, kegiatan fasilitasi penerapan budidaya jagung sebesar 4.500 hektar, perluasan areal tanam jagung (PLTJ) APNM-P Jawa Timur seluas 4.625 hektar, program integrasi jagung hibrida di lahan perkebunan APBN-TP Provinsi Jawa Timur seluas 1.600 hektar.

Total lahan pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Sumenep mencapai 29.167 hektar, dengan perkiraan produksi sebanyak 145.835 ton pipilan kering. Bahkan petani mendapat fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BNI 46 sebanyak 7.196 orang, dengan total nilai Rp. 16.013.845.000.

“Selain itu, dalam mendukung proses pemasaran hasil petani, BNI 46 Cabang Sumenep juga memberikan bantuan pinjaman modal melalui program KUR kepada TNI/Babinsa di 6 Kecamatan senilai Rp 500 juta. Termasuk pembelian hasil panen jagung oleh Babinsa dari petani, sampai saat ini terkumpul 105 ton pipilan kering, dari 6 wilayah Kecamatan,” ujarnya.

Sementara Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA menambahkan, produksi jagung petani Kabupaten Sumenep sangat bagus, hanya saja dalam pola budidaya jagung harus berubah, karena biayanya sangat mahal.

“Kalau produksi jagungnya bagus sekali, namun saya minta budidaya jagungnya lebih murah, sehingga dampaknya kepada pendapatan hasil panennya petani semakin bertambah,” harapnya. (Roni)

Comment