HEADLINENEWSNEWS SATUPEMERINTAHANREGIONALSUMENEP

Capai 116 Ton Perhari, Bupati Sumenep Gandeng Perusahaan Merubah Sampah Jadi Bahan Bakar

620
×

Capai 116 Ton Perhari, Bupati Sumenep Gandeng Perusahaan Merubah Sampah Jadi Bahan Bakar

Sebarkan artikel ini
Capai 116 Ton Perhari, Bupati Sumenep Gandeng Perusahaan Merubah Sampah Jadi Bahan Bakar

News Satu, Sumenep, Jumat 6 September 2024- Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, DR. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH, kembali melakukan gebrakan dalam pengelolaan sampah dengan menjadikannya sumber energi alternatif. Bahkan, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) pada Jumat (6/9/2024), untuk memanfaatkan sampah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF), bahan bakar pengganti batu bara dalam produksi semen.

Langkah ini menjadi jawaban atas meningkatnya volume sampah di Sumenep yang mencapai 116 ton per hari. Dengan wilayah seluas 2.093 kilometer persegi dan populasi lebih dari 1,1 juta jiwa, Sumenep menghadapi tantangan serius dalam menangani sampah yang kian menggunung.

“Kami ingin menjadikan sampah bukan hanya sebagai limbah, melainkan sumber energi yang bermanfaat. Kerja sama dengan PT. SBI adalah komitmen kami untuk menghadirkan solusi inovatif bagi masalah sampah,” ujar Bupati Fauzi di sela-sela penandatanganan MoU di Surabaya.

Sampah organik dan anorganik, termasuk plastik, akan diolah menjadi RDF, yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar alternatif di industri semen. Upaya ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dengan membuka peluang usaha baru di sektor pengelolaan sampah.

Direktur Manufacturing PT. SBI, Soni Asrul Sani, mengungkapkan bahwa kerja sama ini selaras dengan visi perusahaan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Dengan memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif melalui co-processing, kami dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti batu bara, sekaligus berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih,” jelas Soni.

Kerja sama ini juga diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mencari solusi inovatif untuk masalah pengelolaan sampah. Selain mengurangi sampah, langkah ini juga memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

“Ini bukan hanya tentang lingkungan yang bersih, tetapi juga transformasi ekonomi. Pengelolaan sampah bisa menjadi sektor yang menguntungkan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Bupati Fauzi. (Robet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.