News Satu, Sumenep, Kamis 23 April 2020– Imbas virus Corona atau Covid-19 berdampak luas, tidak hanya terhadap kesehatan melainkan hingga pada sektor ekonomi, sehingga saat ini bukan lagi darurat kesehatan, akan tetapi mulai terjadi darurat ekonomi.
Hal tersebut diungkapkan Hairul Anwar Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ia menilai, bahwa pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Sumenep, merupakan masyarakat yang benar-benar terdampak pandemi global tersebut.
“Sudah seyogyanya Pemerintah segera mencairkan bantuan kepada masyarakat, salah satunya Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal itu untuk memulihkan ekonomi masyarakat di tengah bencana nasional,” ungkap Hairul Kadin Sumenep, Kamis (23/4/2020).
Ditambah sejumlah masyarakat memilih berdiam diri di rumah masing-masing pasca pemerintah mengimbau pemberlakuan Physical Distancing. Sehingga akibatnya, penghasilan pelaku UKM menurun drastis.
“Meskipun pada awalnya ini darurat medis, tapi saat ini sudah mulai berdampak kepada darurat ekonomi,” ungkapnya.
Lanjut Hairul, para pedagang dan pelaku UKM, mulai mengeluh sebab menurunnya omset antara 40-50 persen sejak wabah ini menyerang Indonesia.
“Ekonomi ini perlu diselamatkan karena sudah kering sekali. Saatnya BLT segera disalurkan. Logikanya bagaimana ekonomi bisa pulih kalau alat transaksinya tidak ada,” kata dia.
Menurut Hairul, adanya masyarakat yang mulai membatasi diri keluar rumah guna mengantisipasi penularan Covid-19, menyebabkan kondisi ekonomi di kwartal pertama tahun 2020 sudah minus 0,4 persen, bahkan diperkirakan akan semakin buruk hingga 4 persen.
“Apalagi sebentar lagi Surabaya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ini tentu berdampak terhadap perekonomian. Pendistribusian barang akan terganggu,” jelas Hairul.
Sementara, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani persoalan ekonomi masyarakat.
“Kami bersama Pemerintah akan melakukan kegiatan sosial terhadap masyarakat terdampak,” imbuhnya.
Kegiatan sosial ini sambungnya, tentunya akan dilakukan di daerah-daerah tertentu. Karena tidak memungkinkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan digunakan untuk menanggung semua kegiatan perekonomian masyarakat. Sehingga Kadin segera turun tangan membantu perekonomian masyarakat.
“Maka dari itu kami bersama-sama pengurus Kadin akan urunan untuk membagikan sembako kepada masyarakat terdampak,” pugkasnya.
Untuk diketahui, masyarakat terdampak, selain para pedagang asongan atau Pedagang Kaki Lima (PKL), juga para pekerja harian. (Hasan)