AGROBISNISHEADLINEJATIMMADURANEWSNEWS SATUPEMERINTAHANPETERNAKANREGIONALSUMENEP

DKPP Sumenep All Out Perangi Penyakit Ternak, Ribuan Dosis Vaksin Siap Didistribusikan

1833
×

DKPP Sumenep All Out Perangi Penyakit Ternak, Ribuan Dosis Vaksin Siap Didistribusikan

Sebarkan artikel ini
DKPP Sumenep All Out Perangi Penyakit Ternak, Ribuan Dosis Vaksin Siap Didistribusikan
DKPP Sumenep All Out Perangi Penyakit Ternak, Ribuan Dosis Vaksin Siap Didistribusikan

Sumenep, News Satu- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menerima 7.000 dosis vaksin untuk membasmi ancaman penyakit pada hewan ternak. Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, dengan tegas menyatakan bahwa pendistribusian vaksin akan langsung dilakukan sesuai kebutuhan daerah yang memerlukan.

“Penyakit seperti BEF tidak boleh dibiarkan menyebar lagi. Kami siap melindungi peternakan di Sumenep dengan langkah cepat dan tegas!,” katanya, Kamis (23/1/2025).

Inung sapaan akrab dari Kepala DKPP Sumenep, menjelaskan bahwa Bovine Ephemeral Fever (BEF), atau dikenal sebagai demam tiga hari, sempat menyerang ratusan sapi di wilayah Kota Keris. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini membuat sapi mengalami anoreksia, demam tinggi, gemetar, hingga pembengkakan sendi yang bisa menyebabkan sapi pincang bahkan ambruk.

“Kondisi ini berbahaya. Tidak hanya merugikan peternak secara ekonomi, tetapi juga mengancam produktivitas sapi di Sumenep,” tandasnya.

Namun, Inung menegaskan bahwa kondisi saat ini sudah mulai terkendali.

“Penyakit ini memang sempat merebak, tetapi sekarang sudah mereda. Namun, kami tidak akan lengah!” tegasnya.

Kepala DKPP Sumenep, memperingatkan masyarakat agar tidak menunda pelaporan jika menemukan gejala penyakit pada ternaknya.

“Begitu sapi menunjukkan gejala, segera laporkan! Jangan tunggu sampai terlambat,” tukasnya.

Ia juga meminta peternak untuk menjaga kebersihan kandang secara berkala dengan menyemprotkan disinfektan. Langkah ini penting untuk memutus rantai penularan, terutama untuk penyakit yang cepat menyebar seperti BEF dan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Meski puluhan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan di Sumenep, DKPP memastikan penanganannya telah berjalan efektif.

“Sebagian besar kasus PMK sudah tertangani. Tapi sekali lagi, jangan ada yang menyepelekan. Pisahkan sapi yang sakit dari sapi yang sehat untuk menghindari penyebaran lebih luas,” pungkasnya.

Dengan 7.000 dosis vaksin yang sudah diterima, DKPP Sumenep siap turun langsung ke lapangan untuk memastikan penyakit hewan ternak tidak lagi menjadi ancaman besar.

“Kami akan bergerak cepat, tidak ada alasan untuk membiarkan penyakit ini mengancam wilayah Sumenep,” tutupnya. (Robet)

Comment