HEADLINEHUKRIMKORUPSINEWSPEMERINTAHANREGIONALSUMENEP

Dugaan Korupsi PATM Di Desa Lebeng Barat Sumenep

2224
×

Dugaan Korupsi PATM Di Desa Lebeng Barat Sumenep

Sebarkan artikel ini
Dugaan Korupsi PATM Di Desa Lebeng Barat Sumenep
Dugaan Korupsi PATM Di Desa Lebeng Barat Sumenep

News Satu, Sumenep, Kamis 5 Oktober 2023- Dugaan adanya Korupsi dalam Proyek Pompa Air Tanpa Motor (PATM) terletak di Desa Lebeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini ditangani Polda Jatim.

Proyek yang menelan dana Rp 4,8 miliar, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep tahun 2019 masih menyisakan beberapa persoalan. Proyek tersebut selesai tahun 2019, tetapi pada tahun 2020 mengalami jebol.

Meski pada tahu 2021 perbaiki, akan tetapi sampai pertengahan tahun 2022 tidak kunjung bisa difungsikan, dan saat ini proyek tersebut sudah rusak lagi. Rekanan yang mengerjakan proyek tersebut adalah CV Sady Family. Kontraktor itu beralamat di Jalan Masalembu Nomor 8 Pamolokan, Sumenep.

Dalam proses tender, CV tersebut berhasil menyingkirkan 16 peserta lain. Peserta tender ini justru menang kendati menawar dengan nilai tertinggi, yakni Rp4.959.999.999,98 dari pagu Rp. 4.960.000.000,00.

Bahkan, mantan Chainur Rasyid turut diperiksa, karena saat PATM dibangun, dia menjabat sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air (SDA) Sumenep, juga diperiksa oleh tim Penyidik Polda Jatim.

Anggota DPRD Sumenep M. Ramzi menyayangkan kondisi itu. Politisi daerah pemilihan (dapil) Sumenep III itu menilai, mestinya pekerjaan dengan nilai miliaran rupiah tersebut, dimatangkan dengan perencanaan yang benar, sehingga proyek itu bisa dinikmati jangka panjang.

“Terbilang seumur jagung sudah rusak. Lalu apa manfaatnya kepada masyarakat,” katanya, Kamis (5/10/2023).

Bahkan, akibat bermasalah, Dinas PUTR Sumenep tidak bisa melakukan perawatan pada bangunan itu.

Sementara, Chainur Rasyid yang kini Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan (Diskop UKM dan PP) Sumenep, mengakui telah dipanggil beberapa waktu lalu.

“Ya dipanggil, kasihan juga itu teman-teman,” jawabnya singkat.

Selebihnya, Inung tidak dapat memberikan keterangan lagi terkait dengan kasus itu, terutama dengan tidak berfungsinya proyek bernilai miliaran itu. (Roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.