News Satu, Sumenep, Jumat 24 Januari 2020- Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, merupakan sebuah daerah yang berada di ujung timur pulau garam Madura. Kabupaten Sumenep, memiliki 126 Pulau baik yang berpenghuni maupun tidak.
Hari ini, Jumat (24/1/202) redaksi newssatu mencoba mengangkat kedigdayaan Arya Wiraraja dan siapa saja Raja yang pernah memerintah di Sumenep. Sumenep mulai dikenal dan memiliki Pemerintahan, semenjak dilantiknya Arya Wiraraja pada tanggal 31 Oktober 1269, yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Sumenep.
Selama dipimpin oleh Arya Wiraja, banyak kemajuan yang dialami kerajaan Sumenep. Pria yang berasal dari Desa Nangka, Jawa Timur ini memiliki pribadi dan kecakapan atau kemampuan yang baik. Arya Wiraja secara umum dikenal sebagai seorang pakar dalam ilmu penasehat atau pengatur strategi. Bahkan, analisanya cukup tajam dan terarah sehingga banyak yang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun.
Adapun jasa-jasa Arya Wiraja :
– Mendirikan Majapahit b ersama dengan Raden Wijaya.
– Menghancurkan tentara Cina/tartar serta mengusirnya dari tanah Jawa.
Pada usia 35 Tahun, karier Arya Wiraja cepat menanjak, beliu mulai jabatan Demang Kerajaan Singosari. Kemudian dipromosikan oleh Kartanegara Raja Singosari menjadi Adipati Kerajaan Sumenep, dan dipromosikan oleh Raden Wijaya menjadi Menteri di Kerajaan Majapahit dan bertugas di Lumajang.
Setelah Arya Wiraja meninggalkan Sumenep, kerajaan di ujung timur Madura itu mengalami kemunduran. kekuasaan diserahkan kepada saudaranya Arya Bangah dan keratonnya pindah dari Batuputih ke Banasare di wilayah Sumenep juga.
Selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya Danurwendo, yang keratonnya pindah ke Desa Tanjung dan selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya asparati. Diganti pula oleh anaknya bernama Panembahan Djoharsari.
Selanjutnya kekuasaan dipindahkan kepada anaknya bernama Panembahan Mandaraja, yang mempunyai 2 anak bernama Pangeran Bukabu yang kemudian menganti ayahnya dan pindah ke Keratonnya di Bukabu (Kecamatan Ambunten). Selanjutnya diganti oleh adiknya bernama Pangeran Baragung yang kemudian pindah ke Desa Baragung (Kecamatan Guluk-guluk).
Pangeran Jokotole (Pangeran Secodiningrat III)
Pangeran Jokotole menjadi raja Sumenep yang ke 13 selama 45 tahun (1415-1460). Jokotole dan adiknya bernama Jokowedi lahir dari Raden Ayu Potre Koneng, cicit dari Pangeran Bukabu sebagai hasil dari perkawinan bathin (melalui mimpi) dengan Adipoday (Raja Sumenep ke 12).