HEADLINENEWSREGIONALSUMENEP

Instika Guluk-Guluk Menjadi Tuan Rumah Rakernas APAISI

×

Instika Guluk-Guluk Menjadi Tuan Rumah Rakernas APAISI

Sebarkan artikel ini
Instika Guluk-Guluk Menjadi Tuan Rumah Rakernas APAISI
Instika Guluk-Guluk Menjadi Tuan Rumah Rakernas APAISI

News Satu, Sumenep, Senin 13 Desember 2021- Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pascasarjana yang diselenggarakan Asosiasi Pascasarjana Agama Islam Swasta Indonesia (APAISI) setelah sekian lama vakum.

Rektor Isntika Guluk-Guluk Sumenep, Kiai Syamli, menyampaikan, sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Rakernas APAISI diantaranya, pembukaan, yang akan dilaksanakan di Pendopo Sumenep, dilanjutkan dengan raker dan hari ini seminar nasional yang akan digelar di kampus Instika.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi kami menjadi tuan rumah, kami diizinkan membuka acara dan akan dilanjutkan raker nanti malam bersama seluruh anggota APAISI,” tuturnya, Senin (13/12/2021).

Sementara, Masykuri Bakri, selaku Ketua APAISI, mengatakan, dengan melibatkan puluhan anggota yang hadir dalam acara Rakernas ini menjadi ajang silaturrahmi dan menuangkan ide-ide kreatif untuk meningkatkan kualitas kampus swasta.

“Setelah dunia pendidikan juga terdampak wabah Covid-19 selama kurang lebih 2 tahun, 2 tahun itu kita of, sudah sangat rindu dengan momen-momen seperti ini, selama ini kita hanya melaksanakan silaturrahmi virtual,” katanya.

Pihaknya menargetkan dalam rakernas ini, dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang tidak mendiskriminasikan adanya kampus swasta. Karena selama ini kemampuan sumber daya manusia (SDM) kampus Swasta mampu bersaing dengan kampus-kampus negeri.

“Nanti hasil pertemuan ini kita akan sampaikan kepada seluruh stakeholder pendidikan, mulai dari Kementerian Kebudayaan dan Pendidik (Kemendikbud) dan seluruh elemen lain, bagaimana persoalan-persolan pendidikan dapat teratasi,” imbuhnya.

Dirinya juga menjelaskan persoalan mendasar dimasa pandemi Covid-19 ini, merubah pola dan tatanan sistem pendidikan di Indonesia. Terutama dengan diterapkannya pembelajar secara virtual, menurutnya, hal itu sangat bertolak dengan idealnya metode pendidikan yang harus berdekatan dengan masyarakat.

“Selama ini kita menggunakan Zoom, ini suda menurangi substansi penyampaian pendidikan. Misalnya kita belajar dengan tokoh-tokoh internasional kita manfaatkan teknologi informasi lebih akurat,” paparnya.

Selain itu, Pihaknya juga mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang memberatkan kepada pasca sarjana. Salah satunya capaian kompetisi yang turun 20 persen di setiap tahunnya, serta jumlah lulusan kurang dari 20 persen. Maka secara langsung tidak terakreditasi, dan pemerintah membuat kebijakan sistem Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).

“Tentunya itu yang perlu kita seriusi, kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak harus dibantah tentunya dengan argumen-argumen yang rasional,” pungkasnya.(Hodri)

Comment