News Satu, Sumenep, Sabtu 24 Februari 2024- Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) mengajak masyarakat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, harus cakap digital.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan ketika membuka secara daring kegiatan Literasi Digital di Gedung Aksara Sumenep.
Program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2024 sebagai wujud komitmen untuk terus meningkatkan literasi digital masyarakat dalam rangka membangun kualitas talenta digital.
“Literasi digital merupakan bagian dari penyelenggaraan transformasi digital yang memegang prinsip ‘Nobody Left Behind’,” ujarnya.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kabupaten Sumenep merupakan tahun ketiga yang bekerja sama dengan Kaukus Muda Indonesia (KMI).
Kegiatan yang bertajuk “Bincang Bareng Komunitas Media Sosial” tersebut menghadirkan tiga narasumber.
Sesi pertama disampaikan oleh Irwan Sujatmiko, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep.
Irwan Sujatmiko mengatakan, isu utama terkait perkembangan media sosial, yaitu banjir informasi dan perlindungan data pribadi.
“Dalam banjir informasi, kita memiliki keterbatasan perhatian. Kita cenderung memilih informasi yang paling sesuai dengan pandangan kita atau yang paling membuat kita nyaman,” katanya, Sabtu (24/2/2024).
Kemudian, Imroatin yang seorang infulencer mengajak peserta untuk memanfaatkan media sosial sebagai media pengembangan diri.
“Sebagai generasi milenial, kita dituntut untuk mahir dalam dunia digital. Salah satunya dengan mengeksplorasi kemampuan diri, ikut serta dan berkontribusi dengan memberikan inovasi, kreatifitas dalam bersosial media,” tandasnya.
Andilala yang seorang praktisi literasi digital juga menyatakan, filosofi Taneyan Lanjang untuk menjawab tantangan di era digital.
“Leluhur Madura sudah mewariskan filosofi Taneyan Lanjang yang saya jadikan sebuah metode untuk menjawab tantangan di era digital,” ucapnya.
Metode taneyan lanjang mempunyai empat langkah yaitu orientasi masalah, pengelompokan potensi, aksi, validasi, dan diseminasi,” ungkapnya.
Sementara, Ketua panitia penyelenggara dari KMI Deni Feri Suharyanto mengatakan bahwa acara yang dilaksanakan hari ini merupakan kick-off penyelenggaraan kegiatan literasi digital di Kabupaten Sumenep.
“Untuk tahun ini kami diamanahi menyelenggarakan literasi digital di 10 titik di Sumenep yang merupakan bagian dari target Kemenkominfo, yaitu 50 juta orang sudah ter literasi digital sampai pada tahun 2024 ini,” pungkasnya. (Robet)