HEADLINEJATIMMADURAMIGASNEWSNEWS SATUPEMERINTAHANREGIONALSUMENEP

Kesepakatan Dilanggar, Warga Kangean Sumenep Kembali Lawan PT KEI Dan SKK Migas

×

Kesepakatan Dilanggar, Warga Kangean Sumenep Kembali Lawan PT KEI Dan SKK Migas

Sebarkan artikel ini
Kesepakatan Dilanggar, Warga Kangean Sumenep Kembali Lawan PT KEI Dan SKK Migas
Kesepakatan Dilanggar, Warga Kangean Sumenep Kembali Lawan PT KEI Dan SKK Migas

Sumenep, Rabu 3 September 2025 | News Satu- Konflik panas kembali mencuat di Kepulauan Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, setelah kemunculan sebuah kapal besar di sekitar Pelabuhan Batuguluk. Kapal tersebut diduga milik PT Kangean Energi Indonesia (KEI) yang tengah melakukan uji coba survei seismik sebagai bagian dari tahap eksplorasi migas.

Kehadiran kapal itu langsung memicu gelombang penolakan warga, karena sebelumnya telah ada kesepakatan tertulis pada Juni 2025 antara masyarakat, PT KEI, dan Forkopimcam Arjasa untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas seismik pasca demonstrasi besar-besaran.

“Ini jelas melanggar kesepakatan. Warga sudah menolak, bahkan ada surat perjanjian. Kalau kapal muncul lagi, berarti KEI tidak menghormati suara masyarakat,” tegas Irwan, seorang aktivis Kangean, Rabu (3/9/2025).

Penolakan warga tidak hanya didasari pada ingkar janji perusahaan, tetapi juga kekhawatiran serius terhadap dampak eksplorasi migas. Warga menilai aktivitas tersebut berpotensi, yakni Merusak ekosistem laut Kangean, Mengganggu keberlangsungan hidup nelayan tradisional dan Mengancam masa depan generasi muda kepulauan.

Gerakan penolakan kini meluas, melibatkan tokoh agama, pemuda, mahasiswa, hingga akademisi lokal yang menyerukan agar masyarakat tetap kompak menolak eksploitasi.

“Dengan alasan apa pun, eksploitasi sumber daya alam di Kangean tidak bisa dibiarkan. Kita harus tegas menolak agar laut dan tanah kita tetap terjaga,” pungkasnya.

Warga juga menyoroti SKK Migas yang dianggap memberi ruang kepada KEI untuk terus melanjutkan survei seismik. Bagi masyarakat, sikap diam SKK Migas sama dengan melegitimasi pelanggaran kesepakatan. Situasi di lapangan masih dinamis. Masyarakat mengancam akan kembali melakukan aksi besar jika aktivitas eksplorasi tidak dihentikan. (Roni)

Comment