News Satu, Sumenep, Kamis 24 Agustus 2017- Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) dinilai kurang maksimal. Terbukti hingga Agustus 2017 realiasasi penyerapan anggaran belanja masih kisaran 40 persen, seharusnya pada bulan ini sudah mencapai 70 persen.
“Dari hasil evaluasi penyerapan APBD 2017 jauh dibawah ideal yang seharusnya hingga Agustus ini sudah mencapai 70 persenm namun hingga saat ini baru 40 persen dari kekuatan APBD Rp 2,2 Triliun,” kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sumenep, Didik Untung Samsidi, Kamis (24/8/2017).
Ia mengatakan, seharusnya penyerapan anggaran sudah mencapai 70 persen pada bulan Agustus ini, sehingga pada akhir tahun tidak terjadi penumpukan kegiatan. Rendahnya serapan anggaran ini terjadi pada kegiatan proyek fisik, karena sejumlah rekanan pemenang tender di OPD tidak mengambil termin biaya kegiatan sesuai dengan persentase hasil pekerjaan.
“Kegiatan protek fisik sebenarnya ada peningkatan, akan tetapi dalam penyerapan anggarannya masih minim ke kas Daerah. Ini terjadi mungkin banyak rekanan belum melakukan pengajuan atau pengambilan termin anggaran,” ungkapnya.
Padahal Bupati Sumenep, A Busyro Karim telah menekankan kepada pimpinan OPD yang memilik kegiatan proyek fisik agar melakukan penyerapan anggaran secara maksimal dengan meminta rekanan untuk mengajukan termin secara tertib. Sehingga pada akhir kegiatan tidak terjadi penumpukan.
“Pola penyerapan anggaran pada tiap triwulan harus berjalan efektif, sehingga penyerapan anggaran akan ideal,” pungkasnya. (Roni)
Comment