News Satu, Sumenep, Kamis 8 Agustus 2024- Harga cabai rawit di pasar tradisional Sumenep, Madura, Jawa Timur, tembus di kisaran Rp 65.000/kg, sedangkan cabai merah besar harganya tembus Rp 35.000/kg.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Idham Halil mengatakan, harga cabai rawit yang tinggi disebabkan oleh belum masuknya masa panen raya, sehingga stok terbatas sementara permintaan tetap tinggi.
“Untuk cabai rawit ini harganya belakangan ini memang cukup tinggi. Dua minggu lalu malah tembus Rp 75.000 per kg. Ini karena belum masuk panen raya, sehingga stoknya tidak banyak. Sementara permintaan cukup tinggi. Mangkanya harganya mahal,” katanya, Kamis (8/8/2024).
Sedangkan untuk komoditas lain, harganya relatif stabil. Harga daging sapi tetap Rp 120.000 per kilogram, daging ayam kampung Rp 90.000 per kilogram, dan daging ayam broiler Rp 38.000 per kilogram.
“Untuk harga telur juga tidak mengalami perubahan. Telur ayam ras Rp 28.000 per kg, dan telur ayam kampung Rp 48.000 per kg,” tambah Idham.
Selain itu, harga bawang merah pekan ini turun dibanding pekan lalu. Harga bawang merah pekan lalu Rp 24.000 per kilogram, pekan ini merosot menjadi Rp 20.000 per kilogram. Untuk harga bawang putih tetap stabil di Rp 36.000 per kilogram.
“Untuk harga minyak goreng pekan ini stabil. Minyakita Rp 16.000 per liter, minyak goreng curah Rp 17.000 per liter, dan minyak goreng kemasan Rp 19.000 per liter,” terang Idham.
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Sumenep secara rutin melakukan pemantauan harga sembako di Pasar Anom Baru sebagai pasar induk, dan Pasar Bangkal sebagai pembanding, untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok di wilayah tersebut.
Dengan pemantauan yang intensif, diharapkan harga-harga sembako dapat tetap terkendali dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang wajar.
“Kami akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup untuk masyarakat Sumenep,” pungkasnya. (Robet)