News Satu, Sumenep, Kamis 29 Agustus 2019- Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, merupakan sebuah daerah yang berada di ujung timur pulau garam Madura. Kabupaten ini, memiliki 126 Pulau baik besar maupun kecil.
Selain memiliki banyak Pulau, Kabupaten Sumenep juga dikenal dengan sebuah daerah yang kaya dengan ladang Minyak dan Gas (Migas)-nya. Namun demikian, kekayaan Sumber Minyak dan Gas ini, tidak menjamin masyarakatnya makmur, malah bisa sebaliknya.
Menyikapi hal itu, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumenep Menggelar Dialog Kemigasan dengan tema “Ladang Migas untuk Masyarakat Sumenep”, Kamis (29/8/2019) Aula SKB Batuan Sumenep.
“Dalam Seminar ini, kami mengundang SKK Migas Jabanusa,” kata Suryadi Ketua PC PMII Sumenep, Kamis (29/8/2019).
Selain mengundang dari SKK Migas, lanjut Ketua PC PMII Sumenep ini, pihaknya juga mengundang Bupati Sumenep yang pada saat itu di wakili oleh Kabag ESDM, Muhamad Sahlan SP. MSi, Kepala, Anggota DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath dan Organisasi Mahasiswa se-Kabupaten Sumenep.
Dalam Dialog ini, banyak peserta yang mempertanyakan tentang Ladang Migas di Sumenep itu untuk siapa?. Sebab, masih banyak masyarakat di Sumenep yang belum sejahtera, terutama masyarakat di sekitar pengeboran Migas.
“Ada peserta yang mempertanyakan hal itu, dan juga ada yang mempertanyakan pengelolaan Migas,” ujarnya.
Sementara, Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Dony Aryantho menerangkan, rana dari SKK Migas mengawasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) dalam melakukan Eksplorasi dan Eksploitasi. Sedangkan, untuk Dana Bagi Hasil (DBH) Migas itu kewenangan Kementerian Keuangan.
“Kami hanya sebatas mengawasi saja, dan untuk DBH itu kewenangan dari Kementerian Keuangan,” pungkasnya. (Sur)
Comment