DPRD/DPRRI/MPRRIHEADLINENEWSPOLITIKREGIONALSUMENEP

MH Said Abdullah, Muslimat NU Penjaga Generasi NU

×

MH Said Abdullah, Muslimat NU Penjaga Generasi NU

Sebarkan artikel ini
MH Said Abdullah, Muslimat NU Penjaga Generasi NU
MH Said Abdullah, Muslimat NU Penjaga Generasi NU

“Misal setiap orang tua dikasih Rp 300 ribu untuk seragam. Saya berharap orang tua sendiri yang jahit. Sehingga tukang jahit yang ada di desa bisa kerja. Kan ada perputaran ekonomi. Ini cara melayani masyarakat. Karena membahagiakan rakyat itu bagian dari ibadah,” kata Said.

Selain itu, mimpi Said ke depan juga soal kedaulatan pangan. Menurut Said, pahlawan pangan itu ada di desa.

“Itu pemerintah yang harus menggerakan pangan. Agar kalau ada wabah, kita sudah siap duluan,” ujar Said.

Selain itu, MH Said Abdullah juga berkomitmen memberdayakan perempuan Madura. Dalam hemat Said, budaya patriarki di Madura masih kental.

“Jujur saja, karena budaya Madura kan patriarki. Maka saya melihat sudah waktunya memberdayakan para perempuan kita. Salah satu pintu yang akan saya lakukan di setiap kabupayan di Madura melalui Muslimat NU. Pertama kali bersama kawan-kawan Muslimat NU Sumenep. Karena roadshow saya dimulai dari Sumenep,” kata tokoh lintas batas ini

Said menegaskan, potensi perempuan Madura luar biasa. Buktinya, selama ini mereka tak pernah mengeluh membantu para suami. Bagi Said, itu menjadi double income.

“Karena potensi perempuan ini luar biasa. Sama saja seperti sabun cuci. Kalau kita pompa, katakanlah beli saja Rp 20 ribu. Itu sudah Rp 100 juta. Itu sudah jadi modal tersendiri. Itu yang diinginkan. Produktivitas perempuan Madura,” tandasnya.

Sementara, Ketua Muslimat NU Nyai Hj. Dewi Khalifah mengatakan, kegiatan kali ini dalam rangka serap aspirasi bersama anggota DPR RI bersama PC dan PAC Muslimat NU.

“Tujuannya, untuk menyamakan sudut pandang terkait semangat kebangsaan dan potensi perempuan,” katanya.

Selama ini, kata Nyai Eva, sapaan akrabnya, sebagai bagian dari NU, Muslimat selalu ada di garda terdepan dalam mempertahankan dan memegang teguh ajaran Aswaja dan Pancasila melalui kompolan-kompolan, dari cabang hingga ranting.

Menurut Nyai Eva, digitalisasi membuat anak cucu kita berlama-lama berselancar di dunia maya. ibarat mata uang. Buktinya, dari bangun hingga tidur lagi anak cucu kita pegang gawai.

“Tantangan ke depan adalah digitalisasi. Sehingga harus ada yang membimbing anak cucu kita, apalagi dari bangun hingga tidur yang dipegang mereka adalah handphone,” tegasnya.

“Kita ingin kader Muslimat NU ikut mengajarkan tawasut dalam membangun spirit moderasi. Sikap-sikap itu yang harus diinternasionaliasi ke setiap warga NU,” tambah Nyai Eva

Apalagi, sekarang ini tahun politik, Nyai Eva meminta agar semua pihak tak terpecah belah dan tetap kompak. Perbedaan, katanya merupakan rahmat.

“Jangan sampai karena politik tidak kompak. Tujuan kita untuk membesarkan Muslimat NU Sumenep,” tegasnya.

Selain itu, Nyai Eva juga mengajak para perempuan NU ini untuk meningkatkan produktivitas dan kapabilitas diri.

“Karena perempuan adalah tiang bangsa,” pungkasnya. (Lim)

Comment