Menurutnya, secara garis besar bagi masjid maupun musholla yang hendak melaksanaan sholat Ied untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah disepakati oleh pemerintah dan ulama.
“Seperti menyediakan tempat alat cuci tangan, handsanitizer, tidak berjabat tangan dan lain sebagainya, sesuai aturan protokol kesehatan,” katanya.
Sementara untuk Khotib dalam ibadah sholat Ied untuk memperpendek bacaan khutbahnya.
“Dalam masa pandemi ini dianjurkan untuk dipercepat jangan terlalu panjang khotbah itu yang penting sesuai dengan syarat dan rukunnya,” tandasnya.
Ia berharap agar masyarakat untuk tidak takut dan panik, dan tetap tenang dan melakukan ibadah.
“Jangan panik, sebab panik adalah penyakit, sedangkan tenang bisa menyelamatkan masyarakat, bahkan sabar adalah awal dari kesembuhan,” tutupnya. (Hasan)
Comment