AGROBISNISEKONOMIHEADLINEJATIMMADURANEWSNEWS SATUPERTANIANREGIONALSUMENEP

Pabrik Rokok Lokal Di Sumenep, Penyelamat Petani Atau Raksasa Baru Industri?

1027
×

Pabrik Rokok Lokal Di Sumenep, Penyelamat Petani Atau Raksasa Baru Industri?

Sebarkan artikel ini
Pabrik Rokok Lokal Di Sumenep, Penyelamat Petani Atau Raksasa Baru Industri?
Pabrik Rokok Lokal Di Sumenep, Penyelamat Petani Atau Raksasa Baru Industri?

Sumenep, News Satu- Pabrik rokok lokal di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini menjadi kekuatan ekonomi baru yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain mendongkrak harga tembakau yang sempat anjlok, industri ini juga menyerap ribuan tenaga kerja, menggerakkan perekonomian masyarakat dari petani hingga buruh pabrik.

Dulu, para petani tembakau hidup dalam ketidakpastian harga yang sering kali jatuh di bawah Rp 30 ribu per kilogram. Kini, mereka bisa bernapas lega. Imam, petani asal Kecamatan Guluk-Guluk, menegaskan bahwa kondisi ini berubah drastis sejak kehadiran pabrik rokok lokal dalam empat tahun terakhir.

“Dulu, harga tembakau sering jatuh dan membuat petani rugi besar. Sekarang, harga stabil dan lebih menguntungkan,” ujar Imam, Sabtu (15/2/2025).

Dampak dari kebangkitan industri rokok lokal tidak hanya terasa di sektor pertanian. Petani yang dulu meninggalkan tembakau kini kembali menanam dengan semangat baru.

“Sekarang dengan adanya pabrik-pabrik rokok lokal, harga lebih terjamin. Kami tidak lagi waswas menunggu musim panen,” tambah Imam.

Senada dengan itu, Hazbul, petani dari Kecamatan Lenteng, menegaskan bahwa keberadaan pabrik rokok lokal telah mengubah cara kerja petani tembakau.

“Dulu, tembakau sering tidak laku. Sekarang, hampir semua hasil panen terjual tanpa harus mencari pembeli ke luar daerah,” katanya.

Di sisi lain, pabrik rokok lokal juga membawa dampak sosial yang besar. Banyak perempuan yang sebelumnya hanya menjadi ibu rumah tangga kini bisa bekerja sebagai buruh linting rokok, menambah pendapatan keluarga.

“Sudah hampir dua tahun saya bekerja di pabrik rokok. Gajinya cukup untuk membantu ekonomi keluarga. Alhamdulillah, kalau ada kebutuhan mendesak di rumah, saya tidak bingung lagi,” kata Rina, warga Kecamatan Lenteng.

Pabrik rokok lokal kini menjadi pemain utama dalam ekonomi daerah. Pada musim panen 2024 lalu, harga tembakau di salah satu gudang mencapai Rp 55 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram, tergantung kualitas. Bahkan, dalam satu musim, satu gudang atau pabrik rokok bisa menyerap hingga 930 ton tembakau, angka yang mencerminkan besarnya pengaruh industri ini.

Data tahun 2023 mencatat bahwa Sumenep memiliki 14 perusahaan rokok lokal resmi dengan izin usaha industri, sementara puluhan lainnya masih dalam proses legalisasi. Dengan tren ini, industri rokok lokal tidak hanya menjadi penyelamat petani, tetapi juga kekuatan ekonomi yang terus berkembang di Madura.

Namun, di balik dampak positif ini, pertanyaan besar muncul: Akankah pabrik rokok lokal tetap menjadi mitra petani atau justru berubah menjadi raksasa industri yang mendikte harga di masa depan? Waktu yang akan menjawab. (Robet)

Comment