News Satu, Sumenep, Senin 9 Oktober 2017- Pengasuh Ponpes Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Prof Dr KH Abd A’la Basyir menegaskan, penyerahan berkas dukungan berupa 1000 tanda tangan yang mengatasnamakan kiai Madura kepada Presiden Jokowi di Ponpes Annuqayah, Minggu (8/10/2017) merupakan tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pasalnya, kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu murni untuk menghadiri perayaan hari perdamaian internasional.
“Kedatangan Presiden Jokowi ke Ponpes Annuqayah kemarin murni dalam rangka menghadiri Peringatan Hari Perdamaian Sedunia kerjasama Wahid Fondation, United Nation Women, dan PP Annuqayah. Jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan dukung mendukung calon pilkada atau apapun yang bersifat politik praktis,” kata pengasuh Ponpes Annuqayah, Prof Dr Abd A’la Basyir, dalam siaran persnya, Senin (9/10/2017).
Menurutnya, penyerahan berkas dukungan untuk salah satu bakal calon Gubernur Jawa Timur ini telah mencederai acara kunjungan Jokowi ke Ponpes Annuqayah. Kegiatan yang sejatinya bersifat universal dan terhormat itu terkesan menjadi kegiatan yang paragmatis dan bersifat politik praktis.
“Orang yang menyerahkan dokumen itu dan melakukan kegiatan semacam kampanye telah mencederai kegiatan kunjungan Presiden. Mencuri kegiatan yang bersifat universal untuk kegiatan yang sangat paragmatis,” tegas putra Alm. KH Ahmad Basyir AS ini.
Bahkan, pihaknya mengaku tidak mengetahui saat berkas dukungan 1000 tanda tangan itu diserahkan kepada Presiden Jokowi. Sebab saat kejadian, pihaknya masih berada di lokasi acara dan kejadian tersebut tidak masuk dalam agenda penyambutan Presiden.
Kiai yang saat ini menjabat sebagai Rektor UINSA ini mengaku mengetahui kejadian tersebut dari media online yang memuat pemberitaan tanpa melakukan konfirmasi kepada panitia.
“Yang menggelikan, disebutkan kejadian itu disaksikan oleh Rektor UINSA, saya perlu menjelaskan berita itu tidak benar, dan kejadian itu di luar agenda di acara yang sangat terhormat ini,” jelas Rektor UINSA Surabaya ini.
Ia mengaku sangat menyesalkan perbuatan oknum yang melakukan kegiatan semacam kampanye dan politik praktis tersebut. Yakni dengan cara menyerahkan berkas dukungan untuk salah satu bakal calon Gubernur Jatim kepada Presiden Jokowi.
“Jika dia adalah tamu undangan, maka orang itu adalah tamu yang tidak tahu sopan santun,” imbuhnya. (Ozi)
Comment