News Satu, Sumenep, Senin 25 November 2019- Untuk mengembalikan fungsi bundaran, Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggusur lapak pedagang Pasar Anom yang berada di areal Bundaran.
Penggusuran yang dilakukan Pemkab Sumenep, nampaknya menuai protes dari sejumlah pedagang. Pasalnya sebelum dilakukan penggusuran tidak ada sosialisasi.
“Kok begini ya Pemerintah, langsung main gusur tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu,” ujar Karsono, salah satu pemilik lapak yang di gusur Pemkab Sumenep, Senin (25/11/2019).
Lanjut Karsono, seharusnya sebelum dilakukan penggusuran terhadap lapak pedagan yang ada di areal bundaran, Pemkab Sumenep menyediakan relokasi terelebih dahulu.
“Sudah tidak ada sosialisasi, Pemkab juga tidak menyediakan tempat relokasi. Terus kami harus pindah kemana setelah di bongkar,” tukasnya.
Sementara Kepala Disperindag Sumenep, Agus Dwi Saputra membantah jika pihakmya tidak meberikan sosialisai sebelum melakukan penggusuran.
Selain itu, pihaknya telah memberitahukan sebelum direlokasi, hanya saja jumlah pedagang terdampak selalu berubah-ubah. Akibatnya, tempat relokasi yang disediakan tidak mencukupi.
“Kami sudah mendata pedagang yang ada di bundaran pasar itu, tapi jumlahnya terus bertambah. Makanya ada yang belum mendapatkan bagian tempat. Kami hanya menyediakan 84 kios, sesuai pendataan pertama,” ujar Agus.
Tempat relokasi yang disediakan untuk pedagang terdampak berada di wilayah selatan pasar Anom. Tempat tersebut untuk pedagang buah. Sedangkan bagi pedagang kaset dan elektro berada di sebelah utara bangunan pasar Anom.
“Semuanya pasti akan kami sediakan. Untuk pedagang elektronik kami masih sediakan di utara pasar,” pungkasnya. (Nay)