News Satu, Sumenep, Selasa 30 April 2024- Keputusan Menteri Pertanian untuk meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia pada tahun 2024 belum juga tiba di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Hal ini menjadi keprihatinan serius bagi petani di Kabupaten Sumenep.
Menurut anggota Komisi II DPRD Sumenep, Juhari, pemkab Sumenep harus segera mengambil langkah dan upaya konkret, seperti mengajukan permintaan langsung kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar distribusi pupuk bisa segera dilakukan.
“Jadi dinas terkait harus segera mengambil langkah dalam pendistribusian pupuk subsidi ini, sehingga para petani tidak lagi gelisah,” katanya, Selasa (30/4/2024).
Lanjut Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep ini, dirinya menekankan bahwa keterlambatan distribusi dapat berdampak buruk pada ketersediaan pupuk di Sumenep, yang pada gilirannya akan mengganggu kegiatan pertanian dan mengancam keberlangsungan hidup para petani.
“Saya tidak ingin para petani gelisah tentang stok pupuk bersubsidi ini,” tandasnya.
Sementara, Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid membenarkan, bahwa meskipun alokasi penambahan pupuk bersubsidi telah disetujui, namun pihaknya masih menunggu instruksi resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Untuk stok pupuk masih aman, dan kami sudah mengajukan penambahkan kuota tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, alokasi penambahan pupuk bersubsidi memang ada, tetapi saat ini masih tetap menunggu dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“SK gubernur saat ini belum turun sehingga, kami menunggu,” ucapnya.
Disisi lain, Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ADPI) Sumenep Mu’izzi Jauhari juga berharap agar pupuk bersubsidi segera turun. Meski stoknya masih aman, namun dari stok pupuk bersubsidi di Sumenep sebanyak 26.590 ton, yang tersalurkan sebanyak 4.906 ton atau 18.45 persen, sisanya masih 21.684 ton untuk pupuk urea.
“Untuk jatah pupuk NPK sebanyak 17.354 ton, yang tersalurkan 2.379 ton, atau 13.38 persen. Sisanya masih 14.979 ton,” ungkapnya.
Ia berharap agar penambahan pupuk dapat segera direalisasikan. Meskipun stok pupuk masih terbilang cukup, namun masih ada sebagian besar alokasi pupuk bersubsidi yang belum tersalurkan sepenuhnya.
“Saya harap ada penambahan kuota pupuk subsidi,” pungkasnya.
Dengan kegelisahan yang terus meningkat di kalangan petani Sumenep, diharapkan pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga dapat memberikan kepastian bagi para petani dalam menjalankan kegiatan pertanian mereka. (Robet)