HEADLINEHUKRIMKRIMINALNEWSREGIONALSUMENEP

Polisi Tembak Mati Terduga Pelaku Begal Di Sumenep

400
×

Polisi Tembak Mati Terduga Pelaku Begal Di Sumenep

Sebarkan artikel ini
Polisi Tembak Mati Terduga Pelaku Begal Di Sumenep
Polisi Tembak Mati Terduga Pelaku Begal Di Sumenep

News Satu, Sumenep, Senin 14 Maret 2022- Terduga pelaku begal yang beraksi di depan salah satu swalayan yang berada di Jalan Adirasa, Desa Kolor, Kecamatan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, ditembak mati oleh jajaran Resmob, Polres setempat.

Pelaku berinisial HR, warga Desa Gadu timur, Kecamatan Ganding, terpaksa harus ditembak mati oleh Tim Resmob, Polres Sumenep, karena melawan petugas dengan menggunakan senjata tajam, pada Minggu (13/3/2022) sore.

“Pelaku menodongkan senjata tajam, kepada seorang perempuan dan mau merampas motor milik korban,” kata Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Senin (14/3/2022).

Saat kejadian, polisi langsung bergerak cepat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), setelah mendapat laporan dari masyarakat.

Kemudian petugas memberikan tembakan peringatan beberapa kali, agar pelaku menyerahkan diri, namun tidak dihiraukan.

“Tim Resmob sempat memberikan peringatan, tapi tidak diindahkan, akhirnya pelaku dilumpuhkan,” ujarnya.

Lanjut Kasubbag Humas Polres Sumenep, pelaku menghembuskan nafas terakhirnya, saat perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep.

“Pelaku dinyatakan meninggal dunia sebelum sampai ke rumah sakit,” pungkasnya.

Sementara, pihak keluarga terduga pelaku begal yang ditembak mati oleh jajaran Tim Resmob Polres Sumenep, menyebut sejak beberapa hari terakhir ini, pria berinisial H itu sering minum-minuman keras.

Salah seorang keluarga H menuturkan, sebelum berangkat pria asal Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, itu memang sempat ditegur karena membawa sajam.

“Sempat ditegur dan sajamnya mau dirampas, tapi nggak diberikan. Kemudian Langsung berangkat,” kata H. Jalil, pamannya.

Menurut dia, sejak beberapa hari terakhir, pria berinisial H sering minum-minuman keras. Bahkan rencananya, pihak keluarga akan mengikat yang bersangkutan dengan rantai.

“Sebelum berangkat H, menelfon ibunya yang di Malaysia, dan memintanya agar pulang. Katanya, biar H ini yang akan mencari makan. Oleh ibunya, ia diminta agar tidak selalu keluar rumah. Tapi dia tetap keluar rumah, membawa senjata tajam itu,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menceritakan bahwa sehari-hari H bekerja membuat batu putih.

“Dia sudah punya anak. Tapi pisah dengan istrinya,” pungkasnya. (Hodri)

Comment