HEADLINEKESEHATANLIFE STYLENEWSNEWS SATUREGIONALSUMENEP

Tahun 2024, Ribuan Warga Sumenep Terserang Demam Berdarah

×

Tahun 2024, Ribuan Warga Sumenep Terserang Demam Berdarah

Sebarkan artikel ini
Tahun 2024, Ribuan Warga Sumenep Terserang Demam Berdarah
Tahun 2024, Ribuan Warga Sumenep Terserang Demam Berdarah

News Satu, Sumenep, Kamis 10 Oktober 2024- Kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) tercatat 1.097 kasus mulai Januari hingga September 2024.

Meski begitu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB, Achmad Syamsuri, memastikan bahwa seluruh kasus telah ditangani secara maksimal, dengan sebagian besar pasien pulih di tingkat puskesmas. Syamsuri menjelaskan bahwa puncak tertinggi kasus terjadi antara bulan Januari hingga April, dengan akumulasi sekitar 900 kasus. Namun, setelah memasuki Mei, angka kasus menurun signifikan, dan pada akhir September nyaris tidak ada laporan baru.

“Penurunan drastis sejak Mei menunjukkan efektivitas langkah-langkah yang telah diambil, baik dalam penanganan maupun pencegahan. Kami memaksimalkan peran puskesmas dan memberikan edukasi yang menyeluruh kepada masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk penyebab demam berdarah,” ungkapnya, Kamis (10/10/2024).

Dinkes P2KB Sumenep telah menyiapkan protokol penanganan darurat di seluruh puskesmas sejak kasus pertama mencuat pada Januari. Syamsuri menegaskan bahwa penanganan tidak hanya berfokus pada kuratif, tetapi juga preventif dengan menggandeng perangkat desa untuk aktif melakukan fogging dan kampanye hidup bersih.

“Setiap puskesmas mampu menangani kasus demam berdarah. Hanya pasien yang mengalami komplikasi atau memiliki penyakit penyerta yang dirujuk ke rumah sakit. Hasilnya, sebagian besar pasien bisa sembuh tanpa harus dirujuk,” jelas Syamsuri.

Upaya ini didukung dengan peningkatan kapasitas puskesmas dalam menangani kasus DB. Selain itu, Dinkes P2KB juga berkolaborasi dengan tokoh masyarakat dan perangkat desa untuk memastikan pencegahan yang berkelanjutan. Meski kasus DB berhasil ditekan, ancaman penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini tetap ada. Oleh karena itu, Syamsuri mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam menghilangkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

“Kebersihan lingkungan merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam pencegahan demam berdarah. Meski jumlah kasus sudah turun drastis, kami meminta masyarakat tetap waspada dan rutin membersihkan tempat-tempat yang dapat menampung air,” tandasnya.

Selain kampanye kebersihan, Dinkes P2KB juga menggencarkan sosialisasi terkait Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas (3 Plus) sebagai cara paling efektif dalam menekan pertumbuhan jentik nyamuk.

“Keberhasilan penanganan DB di Sumenep tidak lepas dari sinergi antara fasilitas kesehatan dan masyarakat. Seluruh Puskesmas di wilayah Sumenep dilibatkan dalam memberikan edukasi dan penanganan dini terhadap kasus-kasus demam berdarah. Peran aktif masyarakat juga turut menjadi faktor penting dalam pencegahan penyebaran penyakit ini” pungkasnya.

Kedepannya, Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep berharap bahwa kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan terus meningkat, sehingga kasus demam berdarah bisa diminimalisir bahkan dihilangkan sama sekali. (Robet)

Comment