News Satu, Sumenep, Jumat 18 Oktober 2019- Meski tunggakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mencapai Rp 11 Miliar lebih, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, tetap memberikan pelayanan terhadap para pasien BPJS.
“Pelayanan terhadap pasien tetap menjadi perioritas utama meski tunggakan BPJS sejak bulan Februari 2019 belum terbayarkan,” kata Direktur RSUD Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, Jumat (18/10/2019).
Lanjut dr. Erliyati, Klaim pembayaran BPJS RSUD Moh. Anwar Sumenep sejak bulan Februari hingga April 2019 kepada BPJS mencapai 11 Miliar lebih, dan sampai sekarang belum terbayarkan, sehingga Rumah sakit harus menalangi sendiri pembayaran obat-obatan.
“Bulan dua tiga empat sudah keluar jatuh temponya tapi uangnya belum keluar,” ungkapnya.
Meski ada keterlambatan pembayaran dari BPJS, namun pihak rumah sakit memastikan hal itu tak akan mengganggu terhadap pelayanan Rumah Sakit kepada Pasien, pelayanan kepada pasien tetap menjadi prioritas utama.
“Kalau pelayanan kepada pasien tetap menjadi prioritas kita tidak boleh pasien tidak dilayani,” terangnya.
Namun, lanjut mantan Kabid pelayanan Dinas Kesehatan Sumenep ini, pihaknya harus menyiapkan dana talangan untuk pembayaran atau menebus obat-obat, bahkan pihaknya mengaku bisa meminjam kepada Bank yang ditunjuk pemerintah untuk meminjam uang.
“Pembayaran obat-obatan yang harus ditanggung RSUD Moh. Anwar setiap bulan mencapai sekitar 2,2 miliar, sementara tagihan Klaim BPJS setiap bulan sekitar 3,5,” tukasnya. (Nay)
Comment