News Satu, Sumenep, Sabtu 21 September 2019- Untuk melestarikan budaya warisan para leluhur, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Kontes Sapi Sonok. Sehingga, budaya warisan leluhur ini, akan terus bertahan seiring dengan perkembangan waktu, bahkan, para generasi muda akan tetap terus tahu tentang kontes Sapi Sonok.
“Kami (Pemkab Sumenep, red) sengaja menggelar kontes Sapi Sonok ini, setiap tahun. Sehingga, warisan budaya leluhur ini, terus bertahan dan berkembang sepanjang waktu,” kata Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, Sabtu (21/9/2019), saat membuka Kontes Sapi Sonok di sebelah Timur GOR A Yani Sumenep.
Ia juga mengatakan, panitia penyelenggara kontes sapi sonok seharusnya menghadirkan para pelajar untuk turut serta menyaksikan secara langsung kegiatan kontes Sapi Sonok, agar agar mereka tidak beranggapan kalau seni dan budaya sebagai kegiatan yang kurang menarik.
“Saya sudah instruksikan pihak terkait manakala ada kegiatan seni dan budaya harus mengundang pelajar supaya mengetahui warisan para leluhur di Sumenep dan Madura,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini.
Pada era globalisasi ini, memang berdampak terhadap minat remaja mencitai kesenian dan budaya daerah. Padahal warisan leluhur itu sebagai aset untuk mendukung pembangunan daerah berbasis seni dan budaya melalui pariwisata.
“Melestarikan seni dan budaya daerah sebagai penunjang sektor pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan demi pertumbuhan ekonomi masayarakat. Jadi diharapkan harus melibatkan pelajar untuk proses regenerasi kelangsungan tumbuh kembangnya budaya lokal,” ucap Pengusaha Muda yang sukses di Ibukota ini.
Sapi sonok salah satu budaya dan tradisi masyarakat Madura, seperti kerapan sapi, hanya saja kerapan sapi melambangkan kekuatan dan kecepatan, sedangkan sapi sonok melambangkan kekayaan kreatifitas dan seni masyarakat, terutama menghias sapi agar tampil cantik serta terampil berjalan mengikuti irama musik saronen.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Drs. Carto, MM, mengungkapkan, kontes sapi sonok adalah upaya mengembangkan seni dan budaya tradisional sebagai aset wisata, agar menjadi atraksi wisata untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Sumenep.
“Peserta kontes sapi sonok tahun ini sebanyak 60 pasang sapi dari berbagai desa di Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.
Pada Kesempatan itu Wakil Bupati Achmad Fauzi mendapat kehormatan untuk melepas kontes sapi sonok didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sekaligus menemui sejumlah pemilik sapi sonok peserta kontes. (Nay)
Comment