News Satu, Surabaya, Senin, 26 Oktober 2020- Menanggulangi bencana merupakan kewajiban bersama seluruh komponen bangsa. Mulai dari bidang pemerintahan, dunia usaha, komunitas masyarakat, media dan akademisi.
Semua komponen itu mutlak harus bergerak bersama dalam mitigasi dan tanggap darurat hingga rehabilitasi, sebagai suatu gerakan sinergis pentaheliks. Sebagai unsur utama, kesiapan komunitas dan masyarakat merupakan subjek pengurangan resiko bencana terutama di Jawa Timur.
Nah, setidaknya semangat inilah yang diusung oleh Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan atau PK BPBD Provinsi Jawa Timur, untuk mensinergikan ratusan Relawan se Jatim dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan selama 2 hari, mulai 24 Oktober hingga 25 Oktober 2020 di Hotel Singgasana, Gunung Sari Surabaya, Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Kabid PK BPBD Jatim, Gatot Soebroto menyampaikan bahwa rakor kali ini, untuk mensinergikan relawan dengan semangat gotong royong dalam penanggulangan bencana di Jawa Timur. Sehingga diharapkan semua komponen pentahelik dapat selaras dan padu dalam kebencanaan.
Baik, itu dari unsur relawan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana atau SRPB, maupun dari Forum Pengurangan Resiko Bencana atau FPRB Provinsi Jatim. Nantinya, akan tercetus rekomendasi gerakan yang padu dan sinergi dalam rangkaian penanggulangan bencana mulai dari pra bencana, tanggap darurat hingga pasca bencana.
“Selain itu, adanya informasi dan penelitian terkait bencana tsunami dari ITB, dan BMKG yang menginfokan akan adanya fenomena La Nina hingga peningkatan curah hujan 40 persen. Diharapkan dengan pertemuan ini, semua pihak dapat mengetahui terkait dengan antisipasinya, terlebih dalam keadaan pandemi,” terangnya kepada para relawan yang hadir.
Hal ini dirasa perlu berkoordinasi, sebab akan ada beberapa hal yang berbeda dalam Penanganan bencana. Terutama saat diselimuti pandemi covid 19 seperti dalam penempatan pengungsi dan evakuasi nantinya. Alhasil, saat ada di lapangan nantinya, semua komunitas akan lebih tahu dan paham apa yang akan dilakukan dan tidak tumpang tindih dalam operasi kebencanaan.
“Anda semua adalah pahlawan, sebab relawan menjadi unsur penting dalam penanggulangan bencana terutama di Jawa Timur. BPBD tanpa relawan, tidak akan maksimal dalam bergerak menjalankan operasi,” tukasnya. (Yud)
Comment