News Satu, Surabaya, Kamis 12 September 2024- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) baru-baru ini mendapatkan pujian tinggi dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI atas inovasi modern yang diterapkan dalam pengembangan literasi.
Langkah-langkah terbaru ini telah menjadikan perpustakaan sebagai pusat literasi yang tidak hanya menarik tetapi juga relevan dengan kebutuhan zaman digital.
Kepala Dispusip Jatim, Tiat S. Soewardhi, menjelaskan bahwa modernisasi yang dilakukan mencakup berbagai aspek penting. Ini termasuk penambahan koleksi buku fisik dan digital, pengumpulan naskah kuno, serta pembangunan fasilitas-fasilitas modern seperti inkubator literasi, gazebo literasi, dan ruang-ruang diskusi yang instagramable. Program-program seperti mobil perpustakaan keliling (Lestari) dan dongeng keliling (Darling) juga dihadirkan untuk menjangkau masyarakat secara langsung.
Saat menerima kunjungan dari Senator DR. Lia Istifhama, Tiat menekankan bahwa tujuan utama dari inovasi ini adalah untuk mengubah persepsi masyarakat tentang perpustakaan.
“Kami ingin masyarakat melihat perpustakaan sebagai tempat yang bukan hanya sekadar gudang buku, tetapi sebagai pusat pembelajaran yang interaktif dan menarik,” ujar Tiat.
Tiat S. Soewardhi menjelaskan bahwa Dispusip Jatim terus mengembangkan buku digital untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat, termasuk lansia, wanita hamil, dan penyandang disabilitas. “Kami ingin memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses ke literatur yang mereka butuhkan,” tambahnya.
Lia Istifhama, yang juga dikenal sebagai politisi muda dan penulis, mengungkapkan kekagumannya terhadap transformasi yang terjadi.
“Perubahan yang saya lihat sangat mencolok. Dulu, saat saya kuliah, perpustakaan belum seperti ini. Kini, fasilitasnya sangat canggih dan nyaman, memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung,” katanya, Kamis (12/9/2024).
Ning Lia panggilan akrab dari Lia Istifhama juga menyoroti tantangan yang dihadapi perpustakaan di era digital, di mana perpustakaan harus beradaptasi untuk tetap relevan.
“Keberadaan perpustakaan yang terus berinovasi seperti ini sangat penting sebagai stimulus untuk mencintai literasi. Fasilitas yang disediakan tidak hanya lengkap tetapi juga sangat nyaman, membuat perpustakaan semakin menarik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah inovatif ini, Dispusip Jatim tidak hanya merespons perkembangan zaman tetapi juga berkomitmen untuk menjadi pusat literasi yang bermanfaat dan inspiratif bagi semua. (Kiki/*)