News Satu, Surabaya, Minggu 15 Desember 2024 – Pasangan calon petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak resmi memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 dengan perolehan suara 58,81 persen.
Hasil ini diumumkan dalam rekapitulasi tingkat provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim pada 9 Desember 2024, menegaskan keunggulan mereka atas dua pasangan calon lainnya.
Kemenangan Khofifah-Emil tak hanya mencerminkan popularitas keduanya, tetapi juga disambut luas sebagai simbol legitimasi rakyat. Dr. Lia Istifhama, M.E.I, anggota DPD RI asal Jawa Timur, menyebut kemenangan pasangan ini sebagai hasil dari strategi politik berbasis modal sosial yang kokoh.
“Kemenangan Ibu Khofifah dan Mas Emil layak disebut sebagai kemenangan rakyat. Mereka menunjukkan bagaimana kepedulian dan rajutan modal sosial menjadi faktor utama dukungan masyarakat Jawa Timur,” ujar Ning Lia saat menghadiri acara di Pondok Pesantren Mafthul Ulum Jatinom, Blitar, Minggu (15/12/2024).
Menurut Anggota DPD RI cantik asal Jatim ini, hasil survei ARCI sebelum Pilgub menunjukkan bahwa sebanyak 35,2 persen pemilih di Jatim memilih kandidat berdasarkan tingkat kepedulian. Hal ini, Ning Lia sapaan akrab dari Lia Istifhama, sangat relevan dengan citra Khofifah sebagai pemimpin yang peduli dan dekat dengan masyarakat.
Meski kemenangan Khofifah-Emil sudah dianggap legitimate, pasangan calon lain telah menyatakan akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, Ning Lia menilai langkah ini tidak akan mempengaruhi hasil Pilgub.
“Pilgub Jatim sudah memasuki tahap akhir dengan kemenangan sah Khofifah-Emil. Gugatan adalah hak setiap peserta, tetapi ada syarat yang harus dipenuhi,” tegas senator cantik ini.
Mengacu pada Pasal 158 UU Pilkada, gugatan hanya dapat diajukan jika selisih suara antara pemenang dan rivalnya berada dalam rentang maksimal 0,5 persen. Dengan jumlah penduduk Jawa Timur yang lebih dari 12 juta jiwa, ketentuan ini tidak terpenuhi.
Lia memaparkan hasil rekapitulasi suara yang diumumkan KPU Jatim. Dari total suara sah sebanyak 20.732.592, pasangan Khofifah-Emil meraih 12.192.165 suara. Sementara itu, pasangan nomor urut 3 hanya memperoleh 6.743.095 suara. Selisih suara yang mencapai lebih dari 25 persen, menurutnya, membuat gugatan sulit diterima.
Lia yang dikenal sebagai Srikandinya Nu Jatim ini, optimis kondisi politik di Jawa Timur akan tetap kondusif meskipun ada proses gugatan. Ia mendorong semua pihak untuk mulai fokus pada agenda kerja nyata demi kemajuan provinsi.
“Publik Jatim sudah adem ayem, dan turbulensi politik selesai dengan hasil Pilgub. Sekarang saatnya semua pihak berkontribusi nyata untuk kemajuan bersama. Mari menjadi bagian dari solusi, khoirunnas anfauhum linnas (sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain),” pungkasnya.
Kemenangan Khofifah-Emil mencerminkan kepercayaan besar masyarakat Jatim terhadap kepemimpinan mereka. Kini, tantangan berikutnya adalah melanjutkan program-program pembangunan yang inklusif dan menjawab kebutuhan masyarakat di berbagai sektor. (Kiki/*)
Comment