News Satu, Pamekasan, Senin 31 Agustus 2020- Banyak cara meningkatkan ekonomi dan industri kreatif berbasis kearifan lokal. Salah satunya, seperti yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Untuk tahap pertama ini, Pemkab melalui Disnakertrans anggarkan 40 juta rupiah untuk memberangkat peserta pelatihan khusus tenun ikat. Kelompok pioner pengrajin ini tergabung dalam 1 Tim, yakni hanya beranggotakan 5 orang dengan akomodasi di tanggung oleh Pemkab Pamekasan.
Dalam waktu dekat mereka diberangkatkan ke Kabupaten Kediri, Jawa Timur, untuk mendapat bekal dan pengetahuan tentang pembuatan batik dengan metode tenun ikat yang memang dikenal di kawasan matramanan tersebut.
Sehingga setelah selesai mengikuti pelatihan, diharapkan mampu menularkan kemampuan dan pengetahuan yang diperoleh kepada pengrajin lainnya, juga pada masyarakat di bumi gerbang salam nantinya.
Pelaksana Tugas (Plt) kepala Disnakertrans Pamekasan Supriyanto, menjelaskan, bahwa pelatihan tenun ikat ini, terealisasi juga berkerjasama dengan pihak lain. Yakni, komunitas batik Pamekasan, yang sudah menyiapkan perlengkapan tenun ikat senilai 7 juta rupiah per setnya.
“Alhamdulillah, komunitas menyediakan alat untuk 5 orang peserta itu, jadi setelah selesai pelatihan tenun ikat di Kabupaten Kediri, bisa Langsung berkreasi dan diaplikasikan,” terangnya, Senin (31/8/2020).
Diharapkan, setelah program belajar tenun ikat ini selesai, mereka mampu memadukan kreatifitasnya dengan corak batik Madura yang ada selama ini. Sehingga, akan tercipta khasanah corak batik yang lebih kontemporer yang bersaing, di kain batik kita.
“Nantinya, akan dilakukan pendampingan untuk teknis produksinya. Jadi semua berkelanjutan karena anggaran berasal dari APBD Kabupaten Pamekasan,” tukasnya ketika disinggung tindak lanjut pasca pelatihan. (Yudi)
Comment