News Satu, Surabaya, Kamis 22 Oktober 2020- Mencegah penyebaran dan dampak pandemi merupakan prioritas utama untuk masa sekarang. Terutama, dalam upaya 3T yang meliputi Tracking, Testing dan Treatment pada masyarakat. Itu, sebagai penanganan lanjutan dari pendisiplinan 3M di lapangan.
Salah satunya, seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang terus konsisten meningkatkan testing untuk screening maupun tracking dalam mencegah penyebaran COVID-19. Per awal pekan ini, penggunaan rapid test baik, untuk antibody maupun antigen untuk kegiatan screening dan Tracking telah tembus 1.005.807 test.
Lalu, dari jumlah tersebut, telah terdata dan ditemukan 84.436 kasus yang reaktif. Sedangkan, ketika ditindaklanjuti dengan menggunakan PCR ditemukan sebanyak 15.247 kasus positif COVID-19 di Jawa Timur.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur karena Provinsi Jawa Timur terus konsisten untuk melakukan screening dan tracking massif.
“Semua Kabupaten dan Kota memiliki gerakan bersama dalam menerapkan 3T dan Kedisiplinan 3M secara massif. Ayo Jatim sehat dan kuat,” terangnya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/10/2020) Pagi.
Bahkan, imbuhnya berkat keagresifan screening dan isolasi yang dilakukan semua daerah telah membantu menurunkan penularan COVID-19. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mengapresiasi langkah taktis semua kepala daerah di kabupaten dan kota.
“Sehingga kasus aktif COVID-19 pada awal pekan ini di Jawa Timur tinggal 5,56 persen per tanggal 17 Oktober 2020,” imbuhnya. (Yud)
Comment