News Satu, Sumenep, Jum’at 22 April 2022- Aksi demontrasi yang dilakukan puluhan mahasiswa asal kepulauan Kangean Sumenep pada beberapa hari lalu sebelum memasuki bulan Ramadhan, di depan kantor Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dalam dua jilid aksi yang dilakukan mahasiswa waktu itu, mendesak pemkab Sumenep untuk menyediakan kapal tambahan selama Ramadhan di masa mudik lebaran nanti. Sebab, belum beroperasinya kapal DBS I dan III saat itu menjadi kekhawatiran masyarakat kepulauan. Karena kapal yang biasa beroperasi belum memadai.
Selain melakukan aksi demonstrasi, puluhan mahasiswa juga melakukan audensi dengan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Dalam berbagai upaya yang dilakukan puluhan mahasiswa pulau Kangean tersebut, Pemkab Sumenep menjawab kekhawatiran masyarakat kepulauan terhadap sarana transportasi di masa mudik lebaran, yakni dengan mencanangkan program mudik gratis.
Program mudik gratis yang dicanangkan pemkab Sumenep ini direncanakan akan dimulai dari H-9 hingga H-2 Lebaran.
“Program mudik gratis bagi warga kepulauan itu mestinya mulai H-10. Tapi karena tidak ada kapal, jadinya mulai H-9 atau besok,” kata Moh. Jakfar, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Perhubungan (Perkimhub) Sumenep, Jum’at (22/4/2022).
Jakfar menjelaskan program mudik gratis itu menjangkau untuk semua kepulauan di kabupaten Sumenep.
“Jadi bagi warga kepulauan yang berangkat dari pelabuhan Kalianget menuju Masalembu, Kengean, Sapeken, Raas, dan Sapudi, diberikan mudik gratis yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Dalam program mudik gratis ini beberapa armada disiapkan oleh pemkab Sumenep, diantaranya; kapal printis, kapal Dharma Kartika, kapal Satya Kencana, dan DBS III.
“Kalau kapal cepat tidak. Karena kapal cepat itu kelasnya kelas eksekutif. Harga tiketnya mencapai 200 ribu,” tambahnya.
Sementara, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, program mudik gratis tersebut dicanangkan pemkab Sumenep memang untuk melayani masyarakat kepulauan.
“Semoga program ini bisa menjawab apa yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat kepulauan, khususnya berkaitan dengan ketersediaan transportasi laut menjelang lebaran,” ujarnya. (Hodri)
Comment