HEADLINEJATIMNEWSNEWS SATUPEMERINTAHANREGIONALSURABAYA

Momen Humanis Lia Istifhama Dan Jalaluddin Magnagalli di Grahadi Usai Upacara Kemerdekaan

×

Momen Humanis Lia Istifhama Dan Jalaluddin Magnagalli di Grahadi Usai Upacara Kemerdekaan

Sebarkan artikel ini
Momen Humanis Lia Istifhama Dan Jalaluddin Magnagalli di Grahadi Usai Upacara Kemerdekaan
Momen Humanis Lia Istifhama Dan Jalaluddin Magnagalli di Grahadi Usai Upacara Kemerdekaan

Surabaya, Rabu 20 Agustus 2025 | News Satu- Peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Gedung Negara Grahadi tak hanya diwarnai dengan upacara kenegaraan, tetapi juga menghadirkan momen humanis yang mencuri perhatian publik. Usai upacara penurunan bendera, anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, tampak berjalan beriringan dengan adik sepupu sekaligus putra Gubernur Jawa Timur, Jalaluddin Magnagalli.

Mengenakan busana tradisional Jawa, Jalal tampak akrab berbincang dengan Ning Lia. Keduanya berjalan menuju arena paduan suara, memberikan nuansa berbeda di tengah suasana formal. Kehangatan itu memunculkan gambaran harmonis antara nilai kekeluargaan, tradisi, dan semangat kebangsaan.

Bagi Lia Istifhama, momen tersebut bukanlah pencitraan belaka. Ia mengaku telah dekat dengan Jalal sejak kecil, bahkan memanggilnya dengan sapaan akrab “Baso”.

“Baso itu anak yang sangat ramah, down to earth, dan santun. Saya percaya dengan karakter dan kecerdasannya, ia bisa membawa manfaat besar untuk bangsa,” ujar Ning Lia dengan penuh kebanggaan, Rabu (20/8/2025).

Jalal sendiri dikenal sebagai lulusan pascasarjana Peking University, Tiongkok, salah satu universitas terbaik dunia. Selain unggul dalam akademik, ia juga aktif dalam forum-forum internasional, fasih berbahasa asing, dan kerap menyampaikan gagasan tentang ekonomi serta pembangunan.

Kebanggaan Lia terhadap Jalal mencerminkan harapan besar pada generasi muda Indonesia. Menurutnya, keberhasilan generasi penerus bangsa tak hanya diukur dari gelar atau prestasi akademik, melainkan juga karakter, kesantunan, dan integritas moral.

“Dia bukan hanya sosok yang cerdas, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai luhur. Itu yang membuatnya spesial. Saya berharap Baso bisa menjadi inspirasi generasi muda Indonesia untuk berani menuntut ilmu ke mancanegara, namun tetap menjaga moralitas dan budaya,” tegas Lia.

Momen kebersamaan di Grahadi ini sekaligus menjadi refleksi bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya tentang seremoni, melainkan juga tentang meneguhkan nilai kebangsaan, kekeluargaan, dan keteladanan generasi muda. (Kiki)

Comment