BATUHEADLINENEWSPEMALANGPEMKOT BATUREGIONAL

Menteri PPPA Sebut Kampung Ramah Anak di Kota Batu Patut Dijadikan Pilot Project Daerah Lain

460
×

Menteri PPPA Sebut Kampung Ramah Anak di Kota Batu Patut Dijadikan Pilot Project Daerah Lain

Sebarkan artikel ini
Menteri PPPA Sebut Kampung Ramah Anak di Kota Batu Patut Dijadikan Pilot Project Daerah Lain

News Satu, Kota Batu, Kamis 27 Februari 2020- Keberadaan kampung ramah anak Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, dan desa Junrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu mendapat apresiasi dan pujian dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu  Bintang Darmawati.

Karena Kampung ramah anak Desa Punten yang telah berdiri tahun 2018. Diareal gang sempit itu telah disediakan area belajar, alat bermain dan permainan tradisional, begitu juga di Junrejo Anak-anak berkebutuhan khusus juga mendapat perhatian dari warga, pemerintah desa dan Pemerintah Daerah.

“Kampung ramah anak yang ada disini patut dijadikan pilot project daerah lain, perlu ditiru , perlu direplikasi  ke daerah lain. Sebab ini merupakan upaya bersama bagaimana kita memberikan perlindungan kepada anak-anak melalui kearifan lokal di daerah,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu  Bintang Darmawati, saat ditemui di Junrejo,  Kamis (27/2/2020)

Kementerian PPPA juga  mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Desa Punten dan desa Junrejo terkait kampung ramah anak ini. Bahkan menteri  menyebut partisipas masyarakat dalam kegiatan ini cukup tinggi. Terbukti, masyarakat rela membuka pintu rumahnya untuk digunakan anak untuk berkegiatan.

“Ini bukyi nyata bahwa mendidik anak-anak bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua tetapi tanggungjawab kita bersama,’’ terangnya

Menurutnya, Kampung ramah anak ini bisa menjadi inspirasi bagaimana mengelola anak-anak yang merupakan aset bangsa menjadi lebih baik. Karena anak bukan lagi menjadi orang tua semata merupakan tanggung jawab kita bersama.

“Kita wajib memenuhi kebutuhan dasar mereka untuk hidup, tumbuh kembang, dan melindungi mereka dari kekerasan dan HAM,’’ ujar Menteri.

Sementara itu, Arist Merdeka Sirait, Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, mengapresiasi masyarakat kota Batu yang telah membuat kampung ramah anah maupun forum anak. Ia juga berharap ini  akan menjadi pilot projekct untuk bisa ditiru daerah lainnya di Indnesia.

Sedangkan Wakil Walikota Batu Ir. H. Punjul Santoso mengatakan, Pemkot Batu berkomitmen memberikan perlindungan kepada anak-anak di Kota Batu demi tumbuh dan berkembangnya mereka menjadi generasi yang berguna bagi bangsa dan negara.

“Saya berharap Kampung Ramah Anak  desa Punten  dan desa Junrejo bisa menginspirasi desa lainnya di Kota Batu untuk melakukan hal yang sama  dan bisa berprestasi,” harapnya

Sedang  Kades Punten Hening Trisunu mengatakan, kampung ramah anak Desa Punten ini berdiri tahun 2018. Di kampung ramah anak ini juga disediakan area belajar, alat bermain dan permainan tradisional. Ia juga menyebutkan, di wilayahnya juga sudah terbentuk Forum Anak sekitar tahun 2013.

Di forum ini, anak-anak belajar bersama, olahraga, bermain, belajar seni tradisional. kesenian. Dengan adanya forum ini, anak-anak fokus berada di tempat ini untuk belajar dan bermain sehingga ketergantungan mereka pada gadget berkurang. Ia juga menyebut jika Forum anak Angkasa Junior mampu mengukir prestasi di tingkat Kota, bahkan tingkat nasional sebagai Forum Anak terinspiratif.

Di kampung ini ada tiga kegiatan yang dilakukan anak-anak mulai pojok literasi, pojok kreasi, dan budidaya ikan tombro khas Desa Punten. Yang menarik, di kampung ini warga dilarang merokok sembarangan dan dilarang menyalakan televisi mulai pukul 18.00 hingga pukul 20.00 WIB dengan maksud agar orang tua fokus mendampingi anak-anaknya belajar.

Kades Junrejo, Andi Faisal Hasan juga menyampaikan, Forum Anak Arjuno memiliki kelebihan dibanding forum anak lainnya karena di dalam forum ini terdapat puluhan anak difabel. Yang membanggakan, anggota forum anak Arjuno mau berbaur dengan mereka yang menyandang status anak difabel.

“Tidak ada perbedaan. Semua anak-anak dalam forum ini memiliki hak yang sama untuk tumbuh bersama menikmati masa anak-anak dengan nyaman tanpa perbedaan,’’ ungkap Andi Faisal Hasan.

Menyampaikan apresiasi yang setingi-tinginya ya  yang pertama kali lihat konsepnya yang perhatian terhadap anak-anak kita, banhkan menjadi penerus bangsa kita, perhatian  yang diinisiasi oleh pemerintah desa  dan perhatian dari pemerintah kota  membina lebih awal

Dalam Kunjungannya ke Kota Batu, Ikut mendampingi Menteri PPPA, diantaranya Deputi Perlindungan Anak Kementerian PPPA, Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, Wakil Walikota Batu Ir.H.Punjul Santoso, anggota Forkopimda, kepada OPD di lingkungan Pemkot Batu, Muspika Kecamatan Bumiaji, dan Junrejo serta  Perangkat Desa Punten dan Junrejo .

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Desa Ramah Anak Difabel, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Menteri PPPA disambut anggota Forum Anak Arjuno Desa Junrejo dan anak-anak difabel atau anak berkebutuhan khusus di objek wisata Bring Rahardjo. Ibu Menteri sempat meneteskan air mata saat menyaksikan anak-anak difabel secara bergantian membacakan puisi berjudul ‘Masih Bersyukur’. (Wiyono/Adv)

Comment