News Satu, Bondowoso, Jumat 30 Agustus 2019- Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan di beberapa Desa yang ada di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Berdasarkan data yang didapat ada 48 Desa yang tersebar di 16 Kecamatan di Bondowoso pada saat ini dilanda kekeringan.
Menyikapi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan droping air bersih. Selain itu, Pemerintah Daerah juga akan membangun 12 tandon di beberapa desa dengan total anggaran mencapai Rp 180 juta.
“Secepatnya kita akan bangun tandon di daerah yang mengalami kekeringan dengan kategori kering terbatas,” Kepala BBD Bondowoso, Kukuh Triatmoko, Jumat (30/8/2019).
Ia menjelaskan kalau droping air kata dia, BPBD sudah melakukannya sejak ada penetapan siaga darurat kekeringan.
“Penetapan status siaga kekeringan di Bondowoso dilakukan pemkab sejak 17 Juni 2019 hingga 31 November 2019 yang merupakan estimasi berakhirnya musim kemarau tahun ini,” ungkapnya.
Setidaknya terdapat 3 kriteria daerah kekeringan. Yakni kering langka terbatas, kering langka dan kering langka kritis. Kering langka terbatas adalah daerah yang mengalami kekeringan, yang jaraknya dengan sumber mata air terdekat mencapai 500 meter.
“Daerah dengan kering langka terbatas ini yang masih memungkinkan kita pasangi tandon air dengan kapasitas penyimpanan air yang bervariasi. Rencananya kita akan pasang dengan kapasitas 3 ribu liter air, dan itu bisa dipakai hingga beberapa tahun ke depan,” paparnya.
Adapun daerah dengan kategori Kering Langka, memiliki tingkat kekeringan lebih parah dari kering terbatas. Yakni jaraknya dengan sumber mata air mencapai di kisaran antara 500 meter tapi hingga 3 ribu kilometer.
“Sedangkan kategori paling parah adalah kategori Kering kritis. Yakni kawasan yang jarak dengan sumber mata air terdekat lebih dari 3 ribu kilometer,” pungkasnya. (Rokib)