Jumlah Petani Terus Berkurang, Politisi Gerindra Bentuk Pemuda Tani Sumenep

News Satu, Sumenep, Jumat 4 Mei 2018- Berbicara pertanian di era globalisasi ini, nampaknya sangatlah langkah, terutama bagi para pemuda. Bahkan Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahun jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian terus mengalami penurunan dari 39,22 juta pada 2013 menjadi 38,97 juta pada 2014. Kemudian pada tahun 2015 kembali mengalami penurunan yakni 37,75 juta penduduk tani di Indonesia.

Namun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat Politisi Gerindra Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) untuk membangkitkan semangat jiwa tani kepada para pemuda. Pada tahun 2018, Nurus Salam anggota DPRD Sumenep dari Partai Gerindra memanfaatkan program Pokok Pikiran (Pokir)-nya bergerak di bidang pertanian dan sasarannya adalah para pemuda.

Alasan kenapa harus menggairahkan kembali lahan pertanian dan kenapa harus pemuda yang menjadi sasarannya?. Lanjut  Nurus Salam, setiap tahun negeri ini kehilangan rumah tangga petani sekitar dua persen karena beralih profesi ke sektor lain. Selain itu, jumlah petani yang ada di Indonesia, sekitar 65 persen sudah berusia di atas 45 tahun.

“Bayangkan petani kita itu, 65 persen berusia 45 tahun. Jadi sudah tugas saya sebagai wakil rakyat untuk bisa mengajak para pemuda menjadi seorang petani di era globalisasi,” katanya, Jumat (4/5/2018).

Pada tahun 2018 ini, lanjut Oyok panggilan akrab dari Nurus Salam, dirinya akan fokus kepada para generasi muda untuk bisa tertarik pada sektor pertanian. Sehingga, kedepannya para petani di Sumenep adalah para pemuda. Namun demikian hal itu tidaklah segampang membalikkan telapak tangan untuk mengajak para pemuda menjadi seorang petani, akan tetapi dibutuhkan sebuah motivasi dan pengertian bagaimana menjadi seorang petani hebat di era globalisasi.

“Ada 12 Pemuda di Desa Parsanga yang saya ajak untuk menjadi petani hebat di era globalisasi,” ujarnya.

Lanjut Ketua Komisi II DPRD Sumenep ini, saat ini para pemuda tani di Desa Parsanga telah menggarap lahan pertanian sekitar 1 hektare. Dilahan tersebut para pemuda menanam padi, jagung manis, tomat, dan pepaya. Bahkan, dalam waktu dekat ini hasil kerja keras para pemuda tani di Desa Parsanga ini akan segera panen.

“Mungkin pertengahan Mei 2018, tanaman tomat dan jagung manis mereka sudah bisa di panen,” pungkasnya. (red)

Komentar