News Satu, Pamekasan, Selasa 1 Maret 2022- Akibat curah hujan tinggi yang terjadi mulai semalam hingga siang ini, kawasan perkotaan dan rumah warga, terutama yang berada di bantaran sungai utama yang memecah kota Bumi Gerbang Salam, Jawa Timur terendam air banjir, Selasa (1/3/2022) pagi. Warga setempat nampak berjibaku untuk menyelamatkan diri dan beberapa benda berharganya sedari pagi buta karena khawatir luapan sungai akan menggenangi lebih dalam lagi.
Menurut data dari Dinas PUPR dan BPBD setempat, tinggi muka air mulai naik sekitar pukul 05.00 WIB. Itu nampak terjadi di beberapa titik yang cukup parah seperti di Desa Palengaan Daya dan Rombuh Kecamatan Palengaan.
Tak hanya itu di kawasan kecamatan Pamekasan kota juga tak luput dari genangan air sungai yang meluap ke pemukiman perkotaan. Diantaranya seperti yang terjadi di Kelurahan Gladak Anyar, Kelurahan Parteker, Kelurahan Patemon, Kelurahan Jungcangcang dan Desa Laden.
Bahkan juga di Kecamatan Pademawu yang menggenangi Kelurahan Barurambat Timur dan Desa Lemper sebagai aliran air untuk menuju ke hulu di pantai majungan nantinya. Tak ayal jika di sepanjang jalan Trunojoyo yang merupakan transnasional dan kawasan protokol kota juga tergenang dan menimbulkan kemacetan kendaraan di jalur sisi baratnya hingga siang ini.
Menurut pantauan media, kawasan pemukiman perkotaan yang paling parah terdampak yakni bagi rumah padat penduduk yang berada di sekitar bantaran sungai Klowang. Tak hanya disitu saja, bahkan di kawasan bantaran sungai Semajid dan Kali Jombang juga tak luput dari terjangan air banjir yang meluap deras dari hilir dan Dam penahan yang sudah meninggi dari pagi hari hingga siang sekitar jam 13.00 wib.
Menurut Kalaksa BPBD Kabupaten Pamekasan melalui Pengendalian Sarana dan Prasarana, Budi Cahyono, genangan air yang merendam sejumlah daerah di wilayah Bumi Gerbang Salam itu diakibatkan adanya curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Luapan air terjadi sejak pagi subuh setelah guyuran hujan di sebagian besar wilayah Pamekasan dengan intensitas tinggi.
Budi menambahkan, rata-rata ketinggian genangan air yang merendam daerah tersebut mencapai lutut orang dewasa. Bahkan pada siang ini, tercatat ada 200 warga di lokasi terdampak yang butuh evakuasi, karenanya petugas sedang di lapangan melakukan upaya evakuasi dan penyaluran bantuan makanan secara bertahap.
“Ketinggian air bervariasi, antara 30-50 cm, bahkan air sungai sudah mencapai jembatan sehingga akses jalan mulai sulit dilalui,” tukasnya, Selasa (1/3/2022).
Karenanya, pihak BPBD setempat tetap mengimbau pada seluruh masyarakat agar selalu waspada untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan. Sebab sesuai dengan prakiraan cuaca dan kondisi cuaca ekstrem akan terus terjadi selama bulan ini, berdasarkan pengumuman resmi yang telah ditetapkan BMKG sebelumnya.(Yudi)