News Satu, Sumenep, Selasa 24 Juli 2018- Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) yang belum menerapkan Kurikulum Tahun 2013 (K-13), membuat Dinas Pendidikan (Disdik) setempat lebih gencar menggelar Workshop atau pelatihan terhadap para tenaga Pendidik.
Sebab, hingga tahun 2018 ini ada empat (4) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sumenep, yang belum menerapkan Kurikulum Tahun 2013 (K-13). Hal itu terjadi karena guru di Sekolah tersebut belum mendapatkan pelatihan atau Workshop.
“Sudah menjadi target kami untuk menerapkan K-13, dan memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik atau Guru,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, H. A. Shadik, Selasa (24/7/2018).
Lanjut Kepala Dinas Pendidikan Sumenep ini, jika dilihat dari penunjang lainnya dalam penerapan Kurikulum tahun 2013 (K13), semua Sekolah di Kabupaten Sumenep baik di daratan maupun Kepulauan sudah memenuhi syarat. Jadi pada saat ini, Dinas Pendidikan Sumenep lebih fokus kepada pemberian pelatihan atau Workshop kepada para tenaga pendidik atau Guru.
“Penunjang lainnya sudah memenuhi syarat, dan kini tinggal menggencarkan pelatihan atau Workshop kepada para Guru atau Tenaga Pendidik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dari 177 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di bawah naungan Dinas Pendidikan Sumenep, 173 sudah menerapkan Kurikulum 2013 (K13). Sedangkan sisanya masih dalam proses untuk penerapan K13.
“Sudah 97 persen yang menerapkan K13. Jadi tinggal selangkah lagi tugas kami dalam penerapan K13, dan selain itu kami juga menargetkan mutu pendidikan di Sumenep harus meningkat 100 persen, baik di daratan maupun Kepulauan,” pungkasnya. (red)
Comment