News Satu, Sumenep, Kamis 8 Maret 2018- Waktu terus bergulir dan jaman terus berkembang, sehingga hidup itu tidak mudah dan semakin banyak tantangan. Apalagi bagi seorang wanita atau perempuan yang pasti akan dihadapkan dengan banyak tantangan di jaman Globalisasi ini.
Oleh karena itu jadilah seorang wanita atau perempuan yang tangguh dalam menghadapi perkembangan zaman maupun tantangan dalam kehidupan sehari-hari, yakni menjadi wanita yang tidak takut akan kegagalan dan terlalu lama terlena dengan kesedihan.
“Jika kita (Wanita atau perempuan, red) mengalami kegagalan, sebaiknya jangan terlalu lama bersedih meratapi kegagalan tersebut. Melainkan harus bangkit lagi dan berdiri di atas kaki sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain,” kata Nia Kurnia Fauzi, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sumenep, Kamis (8/3/2018).
Lanjut Istri Achmad Fauzi, Wakil Bupati Sumenep ini, hidup ini ibarat hutan yang penuh lika-liku dan berduri, dalam artian setiap orang pasti dihadapkan dengan persoalan baik di lingkungan keluarganya sendiri maupun di masyarakat. Maka dengan persoalan tersebutlah seorang wanita akan diuji mentalnya, namun bagi seorang wanita tangguh tidak membuat dirinya terpuruk pada saat menghadapi sebuah persoalan.
“Disaat ada masalah, maka itulah ujian bagi mental kita. Akan tetapi bagi seorang wanita tangguh, hal itu tidak akan membuat dirinya terpuruk apalagi mengeluh, karena wanita tangguh itu, punya pendirian dan pantang menyerah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pada hari Perempuan Internasional, yang jatuh pada tanggal 8 Maret tahun 2018 ini, Nia Kurnia Fauzi mengajak kepada seluruh wanita atau perempuan untuk menjadi tangguh, akan tetapi tidak boleh melupakn kodratnya sebagai seorang wanita atau perempuan.
“Tangguh itu harus, tapi sebagai wanita atau perempuan tidak boleh meupakan kodratnya, artinya kesetaraan gender, tak lepas dari kodrat serta tugas pokok dan fungsi seorang perempuan atau wanita,” tandasnya.
Menurut istri Achmad Fauzi, Politisi PDI Perjuangan Sumenep, di era digital saat ini kesempatan perempuan sudah terbuka lebar untuk mendapatkan peran penting dalam kehidupan dan rumah tangga, tinggal bagaimana memanfaatkan sebaik-baiknya.
“Selain itu, di momen ini saatnya perempuan bicara lebih dan diikuti dengan kerja nyata. Jadilah perempuan seperti mutiara yang ada di dasar lautan, sehingga kita menjadi berharga,” pungkasnya. (Roni)
Comment