News Satu, Sumenep, Jumat 14 April 2017- Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) usulkan konsep Visit Sumenep, Madura, Jawa Timur atau kunjungan wisata tahun 2018 di hari ulang tahunnya yang Ke-3. Konsep yang diajukan tersebut merupakan hasil dari studi banding para teman-teman wartawan yang tergabung dalam KJS ke Kota Batu.
“Beberapa bulan lalu, kami melakukan studi banding ke Kota Batu. Kemudian kami mendiskusikan bersama dan apa yang bisa dilakukan untuk Sumenep,” kata Ketua Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS), Jumat (14/7/2017).
Menurutnya, Sumenep yang memiliki beberapa potensi wisata, baik dari segi wisata bahari dan religi sangat mungkin bisa mendatangkan para wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu dibenahi di beberapa obyek wisata tersebut, sehingga wisatawan asing maupun lokal akan kembali datang ke Sumenep, jika sarana dan prasaranannya sudah lengkap.
“Ya harus ada perbaikan dari segi infrastruktur dan sarana prasarana di sejumlah destinasi wisata,” ujar wartawan MNC Group ini.
Menanggapi konsep yang diusulkan oleh para teman-teman wartawan yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) ini, Bupati Sumenep, A Busyro Karim mengatakan, saat ini pemerintah daerah Kabupaten Sumenep, sudah mulai melakukan pembenahan terhadap sejumlah destinasi wisata.
Bahkan akses menuju lokasi wisata seperti jalan sudah di komunikasikan dengan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) dan Propinsi untuk melakukan perbaikan jalan menuju akses menuju wisata Lombang. Bahkan Gubernur Jawa Timur sangat menyambut baik untuk pengembangan wisata Lombang, Kecamatan Batang-batang dan Gili Iyang di Kecamatan Dungkek.
“Gubernur Jawa Timur sangat mendukung pengembangan terhadap sejumlah Destinasi Wisata, bahkan Gili Iyang yang memiliki Oksigen sekitar 20,9 Persen dijadikan Icon Jawa Timur. Oleh karena itu pengembangan obyek wisata Gili Iyang diserahkan pada BPWS,” ujar orang nomor satu (1) di Sumenep ini.
Tidak hanya itu, pengembangan destinasi wisata di Pulau Gili Iyang Dan Gili Labak terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah, baik dari segi infrastruktur maupun sarana prasarana. Bahkan saluran air bersih di pulau Gili Iyang sudah selesai dilakukan, dan pembanguna MCK di dua wisata bahari tersebut juga sudah dilakukan.
“Kami juga memprogramkan kelistrikan di Pulau Gili Iyang, namun saran dari Lapan, jika bisa tidak ada listrik, karena takut berkurang kadar oksigen. Akan tetapi kami akan kembali melakukan pertemuan dengan Lapan dan PLN dalam menyelesaikan persoalan tersebut,” pungkasnya. (Roni)
Comment