News Satu, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024- Dalam peringatan Hari Santri Nasional, Anggota DPD RI Provinsi Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, mengungkapkan rasa bangganya sebagai perempuan yang pernah menjadi santri.
Sebagai lulusan Pondok Pesantren Al Haqiqi Sidosermo, Ning Lia, sapaan akrabnya, merasa nilai-nilai pesantren berperan penting dalam membentuk karakter dan prinsipnya, termasuk saat terjun ke dunia politik.
Ning Lia sapaan akraba dari Lia Istifhama menceritakan pengalamannya belajar di pesantren, di mana ia mendalami kitab-kitab salafiyah dan khazanah keislaman warisan ulama NU, serta belajar nilai-nilai kesederhanaan dan kemandirian.
“Di pesantren, saya belajar tepo seliro (tenggang rasa), tawadhu (kerendahan hati), serta kemandirian dan manajerial ilmu,” ucapnya, Selasa (22/10/2024).
Sebagai senator, Ning Lia membawa ruh pesantren dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, terutama dalam memajukan peran perempuan. Menurutnya, seorang perempuan pesantren yang sukses adalah mereka yang mampu mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh di dunia pesantren maupun pendidikan formal.
Prinsip-prinsip ini juga membantunya dalam menjalani peran di DPD RI dan memberi warna pada dinamika politik yang ia tekuni.
“Perempuan pesantren bukan hanya sebagai pendorong, tetapi juga sebagai pengambil kebijakan yang dapat membawa kemaslahatan melalui produk-produk politik,” tegasnya.
Menghadapi tahun politik 2024 yang penuh tantangan, Ning Lia melihat adanya peluang besar bagi perempuan pesantren. Dengan jumlah pemilih perempuan yang signifikan, ia menekankan pentingnya mengoptimalkan “bonus suara” ini dengan ide-ide cerdas dan inovatif untuk membangun bangsa.
Ning Lia menyoroti realitas politik yang kerap mengabaikan rekam jejak dan integritas dalam memilih pemimpin.
“Menurut saya, ini justru memotivasi kaum perempuan pesantren untuk semakin menonjolkan kecerdasan dan ketangguhan mereka,” tandasnya.
Ning Lia juga mengungkapkan rasa hormatnya kepada Khofifah Indar Parawansa, yang ia anggap sebagai panutan dan inspirasi.
“Ibu Khofifah adalah guru dalam karier saya dan inspirasi bagi perempuan pesantren yang berprestasi,” katanya.
Sebagai wakil rakyat Jawa Timur, Ning Lia berfokus menjalin komunikasi dengan perangkat daerah di Pemprov Jatim untuk mendorong kesejahteraan rakyat. Sejak dilantik, ia terus menggagas inovasi dan menjadi katalisator kesejahteraan di Jawa Timur.
“Saya bertekad untuk selalu menjaga idealisme dan konsistensi perjuangan melalui doa dan dukungan dari banyak pihak, demi kemaslahatan umat dan Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya. (Kiki/*)