Jakarta, Minggu 24 Agustus 2025 | News Satu- Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan Mohammad Riza Chalid (MRC) sebagai buronan dalam kasus korupsi minyak mentah Pertamina periode 2018–2023. Penetapan Daftar Pencarian Orang (DPO) diumumkan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna.
Menurut Anang, keputusan itu diambil setelah Riza Chalid mangkir dari tiga kali pemanggilan penyidik.
“Sejak 19 Agustus 2025, Mohammad Riza Chalid resmi berstatus DPO. Saat ini, proses pengajuan Red Notice sedang dibicarakan dengan Interpol NCB,” tegas Anang, Minggu (24/8/2025).
Tak hanya ditetapkan sebagai tersangka korupsi minyak mentah Pertamina, Riza Chalid juga disangkakan dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Kasus ini merupakan hasil pengembangan dari penyidikan Kejagung yang sebelumnya sudah menjerat 18 tersangka lain.
Penyidik juga telah menyita sembilan kendaraan mewah milik Riza Chalid, antara lain Mini Cooper, Toyota Alphard, tiga sedan Mercedes-Benz, dan satu unit BMW. Penyitaan ini diyakini berkaitan dengan aliran dana hasil kejahatan yang ditelusuri dalam perkara pencucian uang.
Kejagung mengungkap bahwa praktik korupsi minyak mentah Pertamina periode 2018–2023 menyebabkan kerugian negara yang sangat fantastis, mencapai Rp285 triliun. Angka ini menjadikan kasus tersebut salah satu skandal migas terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Nilai kerugian negara luar biasa besar. Karena itu, Kejagung menegaskan akan mengejar Mohammad Riza Chalid ke mana pun bersembunyi, termasuk melalui koordinasi internasional,” tambah Anang.
Kasus ini menambah daftar panjang praktik korupsi di sektor minyak dan gas (migas) yang melibatkan aktor-aktor besar. Riza Chalid, yang sebelumnya dikenal sebagai pengusaha migas berpengaruh, kini berada di ujung tanduk hukum setelah resmi ditetapkan sebagai buronan internasional.
Publik menanti konsistensi Kejagung dalam menuntaskan perkara ini, sekaligus menjadi ujian besar pemberantasan korupsi di sektor energi yang selama ini sarat kepentingan politik dan bisnis. (Den)
Comment