News Satu, Jakarta, Senin 8 April 2024- Harga emas dunia terus melonjak tinggi, mencapai level 2.350 dolar per troy ons, sebagaimana diprediksi sebelumnya. Penyebabnya, menurut Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi, adalah meningkatnya tensi geopolitik, terutama di Timur Tengah dan Ukraina–Rusia.
“Ancaman Ukraina terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir milik Rusia memicu kekhawatiran besar. Reaktor nuklir yang menjadi target adalah yang terbesar di dunia. Jika serangan tersebut terjadi, akan menimbulkan musibah besar dan mungkin memicu reaksi balasan dari Rusia,” jelas Ibrahim, Minggu (14/4/2024).
Selain itu, kekhawatiran akan eskalasi perang antara Israel dan Iran juga turut memengaruhi kenaikan harga emas. Hal ini dapat mengakibatkan konflik besar yang memicu investor mencari aset yang lebih aman, seperti emas.
Dari sisi fundamental, kenaikan harga emas juga dipengaruhi oleh perbaikan perekonomian Amerika Serikat. Data tenaga kerja AS yang menguat secara tak terduga pada Maret 2024, menandakan kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral AS pada bulan Juni.
“Dengan meningkatnya data tenaga kerja, investor cenderung memilih aset yang lebih menguntungkan, yaitu emas,” tambah Ibrahim.
Permintaan emas yang tinggi di pasar internasional telah mendorong harga emas mencapai level tertinggi di tahun ini. Namun, Ibrahim memperkirakan bahwa harga emas masih dapat melonjak lebih tinggi, khususnya jika konflik di Palestina belum mereda.
“Tren kenaikan harga emas masih akan berlanjut, terutama jika situasi di Palestina tidak mengalami perubahan. Harga emas bisa mencapai level baru di atas 2.370 dolar per ons,” tutup Ibrahim. (red)
Comment