AGROBISNISEKONOMIHEADLINEJEMBERNEWSNEWS SATUPERTANIANREGIONAL

Petani Di Jember Keluhkan Anjloknya Harga Gabah

1247
×

Petani Di Jember Keluhkan Anjloknya Harga Gabah

Sebarkan artikel ini
Petani Di Jember Keluhkan Anjloknya Harga Gabah
Petani Di Jember Keluhkan Anjloknya Harga Gabah

News Satu, Jember, Senin 1 April 2024- Suasana panen raya yang seharusnya penuh kegembiraan, berubah menjadi panggung protes dari para petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur.  Pasalnya pada panen raya ini, harga gabah anjlok dan membuat para petani mengalami kerugian.

Salah satu petani padi di Desa Karang Semanding, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Kuseno menyesalkan, kondisi turunya harga Gabah penjualan petani, betapa tidak harga Gabah jual petani saat ini ke tengkulak hanya Rp. 4.200/kg, sedangkan harga Gabah Kering Sawah (KS) beberapa minggu yang lalu mencapai Rp. 8.000 dalam setiap kilo.

“Mayoritas para petani padi saat ini mengaku banyak yang merugi dimana tingginya biaya oprasional dan biaya produksi pupuk dan insektisida belakangan hari terakhir sangatlah mencekik,” katanya, Senin (1/4/2024).

Sedangkan, biaya produksi Padi saat ini sangat mahal karena adanya pengurangan pupuk bersubsidi dari pemerintah, sehingga para petani harus menggunakan pupuk non subsisidi dimana harganya mahal dalam per zak nya.

“Apalagi adanya pengurangan pupuk bersubsidi, maka semakin lengkap penderitaan para petani,” tandasnya.

Kuseno juga mengklaim seharusnya pemerintah berpihak pada masyarakat kecil yakni para petani dengan membeli harga Gabah petani dengan harga mahal atau paling tidak layak, mengingat adanya pengurangan biaya subsidi pupuk petani.

“Seharusnya pemerintah membeli Gabah petani pada kisaran minimal Rp. 6.000/kg, sehingga para petani bisa mendapatkan untung meskipun sedikit dari penjualan Gabah, meski sekalipun tidak mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah atau subsidi dicabut akan tetapi tidak untuk saat ini para petani harus merugi,” tukasnya.

Ia menambahkan, para petani lainnya merasa terpinggirkan oleh keputusan pemerintah yang tidak memberikan prioritas pada kesejahteraan mereka.

“Saya harap Pemerintah mendengarkan aspirasi para petani dan mengambil kebijakan, agar para petani tidak merugi pada panen raya hari ini,” pungkasnya. (Sugi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.