AGROBISNISEKONOMIHEADLINELUMAJANGNEWSNEWS SATUREGIONAL

Pengrajin Batu Akik di Lumajang Kewalahan Melayani Lonjakan Pesanan

2000
×

Pengrajin Batu Akik di Lumajang Kewalahan Melayani Lonjakan Pesanan

Sebarkan artikel ini
Pengrajin Batu Akik di Lumajang Kewalahan Melayani Lonjakan Pesanan
Pengrajin Batu Akik di Lumajang Kewalahan Melayani Lonjakan Pesanan

News Satu, Lumajang, Selasa 14 Mei 2024- Pengrajin batu akik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami peningkatan pesanan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, menyebabkan mereka kewalahan dalam memenuhi permintaan pelanggan.

Sigit (50), seorang pengrajin di Dusun Krajan 2, Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, mengaku bahwa lonjakan pesanan ini terjadi setiap hari, dengan pelanggan datang silih berganti untuk meminta batu akik yang dibuat khusus.

“Kondisi peningkatan pesanan terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Pelanggan datang setiap hari untuk meminta buatkan atau cetakan batu akik yang saat ini kembali mengalami peningkatan tren,” kata Sigit, Selasa (14/5/2024).

Sigit, yang dikenal karena keterampilannya dalam mencetak dan mengolah batu akik, mampu menghasilkan karya yang sangat halus dan memiliki karakteristik khusus.

“Proses pembuatan batu akik memerlukan keterampilan seni yang tinggi untuk memastikan hasil yang optimal,” ujarnya.

Lanjut Sigit, Batu badar Semeru Lumajang menjadi favorit pelanggan. Batu akik jenis ini semakin diminati pasar karena karakteristiknya yang khas dan kuat.

“Untuk memenuhi lonjakan permintaan, saya telah mempekerjakan sejumlah karyawan untuk membantu dalam proses finishing cetakan batu akik,” tandasnya.

Setiap hari, Sigit dapat menyelesaikan sekitar 50 batu akik yang siap dipasarkan, baik untuk pameran lokal maupun nasional. Dari usaha ini, Sigit mendapatkan upah antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per batu akik yang dihasilkan.

“Alhamdulillah, setiap batu akik saya dibayar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu,” pungkasnya.

Pengrajin batu akik seperti Sigit kembali menemukan pasar setelah beberapa tahun terpuruk akibat pandemi COVID-19 yang melumpuhkan perekonomian dari berbagai sektor. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini mulai bangkit kembali dan menunjukkan potensi pemulihan ekonomi yang signifikan di Lumajang.

Usaha Sigit tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga menjangkau pasar luar daerah, menunjukkan bahwa batu akik khas Lumajang memiliki daya tarik yang luas. Keahlian dan dedikasi Sigit dalam mengolah batu akik membuktikan bahwa seni tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat dan mampu bersaing di pasar yang terus berkembang. (Imam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.