News Satu, Madiun, Kamis 3 November 2022- Universitas Airlangga atau Unair Surabaya terus mengabdikan diri untuk kesejahteraan masyarakat terutama melalui berbagai program pengabdian masyarakat dan bantuan teknologi tepat guna di Jawa timur. Nah, kini melalui bekerjasama dengan Pemerintah Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, civitas itu menyelenggarakan pelatihan hemat air di area wisata.
Tak ayal, selain memberi pemahaman tentang pentingnya hemat air dari perilaku boros, tim Unair juga memberikan bantuan berupa tendon dan kran otomatis untuk pengelola wisata di Desa Kare. Bahkan dalam pelatihan tersebut diisi oleh Franky Chandra Satria A, ST, MT, yang sekaligus menginstalasi kran otomatis.
Menurutnya, pelatihan dilaksanakan di balai desa Kare pada 22 Oktober 2022 dengan dihadiri oleh kader wisata dan pokdarwis (kelompok sadar wisata) Kare. Dikesempatan itu Franky maparkan Soal proyeksi ketersediaan air perkapita, status kualitas air sungai Indonesia, dan prosentase rumah tangga menurut sumber air minum.
Lebih jauh juga, Franky menjelaskan tentang data semakin tingginya kebutuhan air bersih, siklus terbentuknya air, dari laut hingga ke tanah, hingga tips menghemat air. Pasalnya, kader wisata dan anggota pokdarwis harus mendapat bekal ilmu dan pengalaman dari pelatihan ini.
“Misalnya informasi bahwa setiap 1 menit kran dibiarkan mengalir akan menghabiskan 9 liter air. Demikian juga informasi bahwa jika seseorang mengguyur mobil selama 15 menit akan menghabiskan ratusan liter air terbuang,” ungkapnya.
Lalu Franky melanjutkan bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pemborosan air. Misalnya mencuci langsung di bawah kran bisa 15 kali lebih boros air dibanding mencuci dengan cara ditampung.
“Contoh lain adalah bahwa mandi dengan menggunakan gayung itu lebih boros 3x daripada menggunakan pancuran,” jelas Franky.
Pada sesi akhir, Franky lalu berikan kiat untuk pengguna air rumah tangga. Hematnya, air limbah yang tidak terlalu kotor bisa dipakai untuk menyiram tanaman dan memelihara ikan. Selain itu diharapkan di setiap rumah memiliki sumur resapan.
“Tujuannya agar ketika musim kering, masih tersedia sumber air,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala desa Kare, Sunarno apresiatif dengan pelatihan hemat air ini. Menurutnya, materi hemat air menambah ilmu dan pengalaman bagi kader wisata dan pokdarwis untuk mengelola air di lokasi wisata.
“Pelatihan ini sangat berguna bagi pokdarwis dan kader wisata. Kami bisa menghemat pengeluaran air, baik dalam bentuk pemakaian listrik maupun pemakaian air dari PDAM di rumah tangga”, tuturnya.
Dimomentum itu, Dr Prihartini Widiyanti, Ketua tim Pengabdian Masyarakat Program Pengembangan Desa Binaan Ekowisata Berbasis Partisipatif-Kolaboratif memberi bantuan 3 kran otomatis. Yakni kepada 3 lokasi wisata berbeda yaitu Air Terjun Tambak Lare, Hutan Nongko Ijo dan Jalur Pendakian Kare Eco Adventure dan Resto Sekar Wilis. (Yudi)
Komentar