News Satu, Malang, Senin 1 April 2024- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mengumumkan data inflasi bulanan Kota Malang pada bulan Maret 2024 sebesar 0,66 persen. Meskipun sedikit lebih tinggi dari rata-rata inflasi Jawa Timur dan nasional, terdapat perubahan menarik dalam kontribusi inflasi.
Menurut Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi Kota Malang.
“Hampir separuh dari kelompok makanan berkontribusi pada inflasi Kota Malang di bulan Maret,” ujarnya, Senin (1/4/2024).
Meskipun demikian, terdapat kabar baik bagi konsumen. Sepuluh komoditas utama mengalami penurunan harga, termasuk cabai merah, beras, dan sabun mandi cair.
“Harga beras, yang sebelumnya menjadi penyumbang inflasi, kini mulai turun dan bahkan berkontribusi pada deflasi, terutama menjelang masa panen raya,” jelas Umar.
Meskipun inflasi bulanan Kota Malang sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya, hal ini masih sejalan dengan tren nasional dan regional.
“Pada bulan Maret 2024, inflasi cenderung lebih tinggi karena momen Ramadan dan persiapan menyambut hari raya,” tambahnya.
Dari 11 kabupaten/kota yang menjadi penghitung inflasi di Jawa Timur, tercatat inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Gresik dan terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi.
“Seluruh daerah penghitung inflasi di Jatim mengalami inflasi pada bulan Maret 2024,” pungkasnya.
Dengan demikian, stabilitas ekonomi dan harga-harga di Kota Malang menjadi perhatian bersama, terutama dalam menjaga daya beli masyarakat jelang perayaan Idul Fitri. (Imam)
