Malang, News Satu- Anggota DPD RI, Dr. Lia Istifhama, M.E.I., menyambut positif Surat Edaran Bersama (SEB) yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri, yang mengatur pembelajaran selama bulan Ramadan 2025.
Dalam SE tersebut menyoroti pola pembelajaran yang fleksibel, mengakomodasi kebutuhan ibadah dan pembelajaran anak-anak selama bulan suci.
Lia Istifhama, yang juga dikenal sebagai Ning Lia, mendukung penuh kebijakan ini. Sebab, Senator cantik asal Jatim ini, menilai bahwa kebijakan tersebut memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk belajar di rumah selama seminggu, diikuti dengan dua minggu pembelajaran di sekolah.
Libur Idul Fitri juga diatur dengan jelas, memberikan kesempatan bagi siswa untuk beristirahat dan merayakan momen keagamaan dengan keluarga.
“Pembelajaran di bulan Ramadan ini harus dilaksanakan dengan bijak dan sistematis. Anak-anak tidak perlu bingung, tetapi bisa merasakan indahnya ibadah dan belajar sekaligus,” ujar Lia Istifhama, saat ditemui setelah mengisi seminar di Malang, Kamis (30/1/2025).
Ning Lia memberikan beberapa tips untuk membantu siswa belajar dengan efektif selama Ramadan. Ia menyarankan agar anak-anak memanfaatkan waktu di rumah untuk kegiatan produktif yang ringan, seperti menulis, melukis, atau membuat prakarya.
“Selain mengaji, mereka bisa berkarya, memanfaatkan momen indah bersama keluarga, dan tetap produktif,” ujar keponakan Gubernur terpilih, Khofifah Indar Parawansa.
Sebagai ibu yang juga merasakan tantangan berpuasa bersama anak-anak, Ning Lia berbagi pengalaman tentang bagaimana ia membangun kebersamaan selama bulan Ramadan.
Lia menyatakan, meski terkadang hanya sebentar, kegiatan seperti menonton film bersama anak-anak saat menunggu buka puasa atau bermain kembang api selepas tarawih mempererat kebersamaan keluarga.
Lia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka selama Ramadan, terutama dalam menjaga keseimbangan antara ibadah dan kegiatan belajar.
Ning Lia mengingatkan bahwa di tengah derasnya arus informasi digital, orang tua dan guru memiliki tanggung jawab besar untuk mengarahkan anak-anak agar tetap fokus pada kegiatan ibadah dan belajar.
“Saya berharap orang tua dapat membimbing anak-anak mereka, memastikan mereka tetap rajin tadarus atau tarawih, dan mengawasi kegiatan belajar mandiri di rumah,” pungkas Lia yang jugda dikenal Srikandinya Nahdlatul Ulama (NU) Jatim ini.
Dengan pola pembelajaran yang fleksibel dan dukungan penuh dari keluarga, Lia Istifhama yakin anak-anak Indonesia dapat menjalani Ramadan dengan lebih bermakna, tetap produktif, dan memaksimalkan potensi diri mereka. (red/*)
Comment