HEADLINENEWSOGAN KOMERING ILIRPEMERINTAHANPEMKAB OGAN KOMERING ILIRREGIONAL

Akhirnya Penyandang Disabilitas Di OKI Dapat Perhatian

×

Akhirnya Penyandang Disabilitas Di OKI Dapat Perhatian

Sebarkan artikel ini
Akhirnya Penyandang Disabilitas Di OKI Dapat Perhatian
Akhirnya Penyandang Disabilitas Di OKI Dapat Perhatian

News Satu, Ogan Komering Ilir, Selasa 28 Januari 2020- Akhirnya penyandang Disabilitas di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mendapatkan perhatian dari Pemerintah setempat. Bahkan, mereka diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam membangun daerah.

“Terimakasih kami diberi kesempatan melalui bidang masing-masing,” ungkap, Ketua Persatuan Penyandang Disibalitas Indonesia (PPDI OKI), M. Ali Firdaus pada acara Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Persatuan Peyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten OKI, di Ruang Rapat Bende Seguguk I, Selasa (28/01/2020)

Firdaus mengungkapkan berkat dukungan pemda pada tahun 2019 lalu PPDI sudah membawa nama baik OKI dalam berbagai bidang seperti olahraga.

“PPDI OKI sudah menyumbangkan 13 medali perak dan 15 perunggu di Paralympic Porpov Prabumulih lalu,” ucapnya.

Sementara, Bupati OKI melalui Asisten Bidang Administrasi Umum H. M. Lubis SKM. M. Kes mengatakan Pemerintah memastikan bahwa para penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan orang awam pada umumnya, termasuk dalam pekerjaan dan kewirausahaan, sebagaimana telah diatur dalam UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Dicontohkannya pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) memberi kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas. Salah satu kriteria yang dicantumkan pada penerimaan CPNS, yaitu tentang persyaratan pelamar disabilitas.

Yang diperbolehkan (melamar) adalah penyandang disabilitas yang mengalami keterbatasan fisik, kelainan, kerusakan pada fungsi gerak yang diakibatkan oleh kecelakaan atau pembawaan sejak lahir (bukan disabilitas intelektual, mental, atau sensorik), dengan ketentuan mampu melakukan tugas seperti menganalisa, mengetik, menyampaikan buah pikiran, dan berdiskusi.

“Contohnya amputasi, celebral palsy (kelainan kongenital pada gerakan, otot, atau postur) dan orang kecil,” pungkasnya. (Hasan)

Comment